Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Kritik Fun Football PSSI bersama Presiden FIFA, Aleg PKS: Tidak Peka Atas Musibah yang Terjadi!

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Tegal (21/10) — Wakil Ketua Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS, Abdul Fikri Faqih menyatakan kritik publik yang deras atas digelarnya ‘fun football’ (pertandingan sepakbola ceria) yang diikuti petinggi PSSI dan presiden FIFA Selasa (18/20) menunjukkan ketidakpekaan terhadap tragedi kemanusiaan luar biasa di Stadion Kanjuruhan, Malang.

“Alih-alih bersimpati, tapi malah seolah fun terhadap musibah yang baru saja terjadi, inikan tidak masuk dalam logika publik,” ujar Fikri di tengah kegiatan reses DPR RI, Kamis (20/10/2022).

Politisi PKS ini menyatakan, padahal sudah ada rangkaian narasi yang awalnya dibangun dengan baik oleh istana bersama Presiden FIFA, Gianni Infantino. Tampil dalam jumpa pers resmi di istana negara bersama presiden Joko Widodo, Infantino secara simpatik menyampaikan ‘deepest symphaty and condolonces’ (rasa simpati dan duka mendalam) atas jatuhnya korban jiwa di Kanjuruhan.

“Namun pernyataan tersebut menjadi klise dan sangat kontras, karena hanya berselang beberapa jam setelahnya, para petinggi PSSI bersama Presiden FIFA dan jajarannya bersuka cita dalam ajang ‘fun football,” kata Fikri.

Menurut Fikri, hal itu wajar dilihat publik sebagai ironi, bagaimana menyampaikan perasaan duka dengan suasana atau kegiatan yang ‘fun’.

“Ya tidak masuk di logika publik, dan saya rasa dimanapun seperti itu,” imbuh dia.

Fikri menyesalkan, kenapa panitia dan PSSI tidak menggelar kegiatan sosial yang lebih simpatik sesuai dengan pernyataan duka yang disampaikan.

“Jauh lebih simpatik, bila acara digelar dengan mengunjungi TKP stadion kanjuruhan, ziarah ke makam korban, atau membesuk para korban luka berat yang hingga detik ini masih dirawat di RS,” lanjutnya.

Terlebih, tragedi Kanjuruhan bisa dikategorikan sebagai salah satu tragedi kemanusiaan terbesar dalam sejarah sepakbola dunia. Sebanyak total 133 orang meninggal dunia atas tragedi itu, 44 diantaranya anak-anak dan balita. Satu (1) orang meninggal dunia selasa (18/10) kemarin setelah 17 hari dirawat intensif di ICU RSUD Saiful Anwar. Tiga orang masih berada di ICU di RS yang sama dengan kondisi yang masih belum stabil.