Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Aleg PKS Sesalkan Impor Jagung Meningkat Disaat Produksi Cukup: Kasihan Petani!

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Sumbawa (10/03) — Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Johan Rosihan menyesalkan peningkatan impor jagung pada tahun 2021 lalu yang mencapai 995,99 ribu ton yang berasal dari berbagai negara seperti Thailand sampai Argentina.

Adapun nilai impor jagung tercatat meningkat 72,2% dibandingkan tahun 2020, bahkan menurut Johan yang lebih menyedihkan pada Januari 2022 lalu dilakukan impor jagung sebanyak 32,57 ribu ton padahal pemerintah selalu mengatakan bahwa produksi jagung nasional mengalami surplus namun impor juga meningkat.

Selanjutanya Johan menyampaikan bahwa berdasarkan data prognosa tahun 2021pada posisi Desember 2021 menunjukkan produksi jagung sebesar 17,02 juta ton dan produksi bersih mencapai 15,7 juta ton, sementara itu kebutuhan jagung secara nasional hanya sebesar 13,43 juta ton, sehingga terdapat surplus jagung sebesar 2,8 juta ton.

Baca Juga: Harga Komoditas Pangan Impor Murah, Aleg PKS: Pemerintah Harus Perbaiki Pola Distribusi dan Tingkatkan Produksi

“Tapi anehnya kebijakan impor jagung terus meningkat walaupun produksi cukup bahkan surplus, ini menunjukkan bahwa pembuat kebijakan tidak memiliki keberpihakan pada kaum petani jagung yang telah berusaha maksimal untuk produksi jagung,” sesal Johan.

Politisi PKS ini berharap pemerintah segera menghentikan kegiatan impor jagung karena produksi dalam negeri sangat cukup.

“Saya minta pemerintah segera sadar bahwa kalau impor terus terjadi maka harga jagung dalam negeri akan anjlok, mohon untuk disadari demi melindungi dan membela para petani kita yang saat ini hidup sulit karena harga selalu jatuh saat panen,” pinta Johan.

Legislator Senayan ini juga menekankan agar pemerintah memperbaiki tata niaga jagung yang selalu dikuasai oleh kartel atau perusahaan besar yang sering memainkan stok dan harga jagung bahkan yang selalu mendorong agar impor terus meningkat demi meraup keuntungan yang sangat besar.

“Pemerintah harus mengerti bahwa impor jagung secara langsung akan menyebabkan harga jagung dalam negeri terjun bebas, dampaknya petani kita akan rugi dan merugikan perekonomian nasional,” cetus Johan.

Wakil Rakyat dari Pulau Sumbawa ini menegaskan bahwa pemerintah harus segera membuat kebijakan untuk lebih berpihak pada kepentingan petani dan bukan hanya kepentingan pengusaha.

Baca Juga: Harga Kedelai Impor Naik, Legislator PKS Minta Pemerintah segera Intervensi

“Keberpihakan pada petani jagung harus lebih konkret dengan cara menghentikan impor jagung karena tidak ada alasan untuk impor, produksi kita surplus dan kualitas jagung kita jauh lebih baik untuk industry olahan, pakan ternak dan usaha makanan lainnya” terang Johan.

Johan juga mengungkapkan bahwa sebetulnya  Indonesia memiliki kontribusi yang relatif tinggi terhadap produksi jagung dunia, hal ini karena didukung oleh luasan panen jagung yang cukup besar dan tersebar di berbagai provinsi sebagai sentra utama produksi jagung seperti di daerah Nusa Tenggara Barat (NTB), Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan dan lain-lain.

“Saya minta pemerintah memberikan proteksi terhadap harga jagung dalam negeri agar lebih tinggi daripada harga internasional, yang hal ini diharapkan  dapat memberikan insentif positif terhadap petani sehingga usaha tani jagung lebih berdaya saing dan petani lebih sejahtera,” demikian tutup Johan Rosihan.