Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Dorong Bentuk TPF Seperti Papua, Mardani Ali Sera: Nyawa Satu Orang Mahal Sekali, Apalagi Enam

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (07/12) — Peristiwa penembakan hingga menghilangkan nyawa enam pengawal Habib Rizieq Shihab adalah kejadian luar biasa. Oleh karenanya, peristiwa yang terjadi pada Senin dini hari (7/12) tersebut perlu diusut tuntas.

Baca juga : Dorong Bentuk TPF Seperti Papua, Mardani Ali Sera: Nyawa Satu Orang Mahal Sekali, Apalagi Enam

Demikian disampaikan Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS), Mardani Ali Sera dalam merespons insiden penembakan di Tol Cikampek antara pihak kepolisian dan laskar Front Pembela Islam (FPI).

“Kejadian meninggalnya enam orang pengawal Habieb Rizieq semalam, shock dan luar biasa mengejutkan. Nyawa satu orang itu mahal sekali, ini enam orang. Ini kejadian luar biasa,” kata Mardani di akun Twitternya, Senin (7/12).

Menurutnya, kejadian tersebut tak bisa dianggap sepele. Perlu ada keterlibatan tim independen untun mengusut hingga tuntas kebenaran yang terjadi.

Baca juga : Kasus Penembakan Polri dan FPI, Selidiki secara Transparan dan Imparsial

Mardani pun mendesak pihak-pihak terkait untuk membentuk tim pencarian fakta sama halnya dengan insiden yang terjadi di Papua.

“Satu kematian di Papua dibuatkan tim pencari fakta, ini enam orang. Perlu segera diusulkan tim pencari fakta. Semua mesti mengambil pelajaran dari kasus luar biasa ini,” tandasnya.

Di sisi lain, pihak kepolisian menyebut penembakan terhadap enam orang dilakukan karena para pengikut Habib Rizieq terlebih dahulu melakukan penyerangan kepada aparat kepolisian.

Baca juga : Penembakan Anggota FPI, PKS: Segera Bentuk Tim Pencari Fakta Independen

Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran mengatakan, insiden tersebut bermula saat kepolisian melakukan penyelidikan kelompok pengikut Habib Rizieq yang akan datang ke PMJ pada saat pemeriksaan kedua.

“Pada saat di tol mengikuti kendaraan pengikut tersebut, kendaraan petugas dipepet dan diberhentikan oleh dua kendaraan pengikut. Kemudian melakukan penyerangan dengan menodongkan senjata api dan senjata tajam berupa samurai, celurit kepada anggota,” kata Fadil Imran kepada wartawan, di Mapolda, Jakarta.

Baca juga : Tanggapi Kasus Tewasnya Enam Laskar FPI, Aleg PKS: Harus Dikaji Secara Mendalam!

Karena akan membahaya keselamatan jiwa petugas pada saat itu, petugas kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur. Tindakan tegas dan terukur mengakibatkan enam orang penyerang meninggal dunia dan empat orang melarikan diri.