Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Aleg PKS Akan Pastikan Keberangkatan Menhan RI Ke AS Tak Terkait Normalisasi Hubungan Israel

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

 

Tasikmalaya (28/10) — Direktur badan intelijen Mossad, Yossi Cohen, dalam siaran televisi Israel N12 pada Ahad pagi mengatakan normalisasi hubungan Arab Saudi dan Israel akan diumumkan setelah pemilu AS berakhir.

Menanggapi hal tersebut Toriq Hidayat mengungkapkan bahwa Hubungan rahasia antara Israel dan Arab Saudi telah tumbuh dalam beberapa tahun terakhir.

“Tampak pada pergeseran kebijakan putra mahkota Arab saudi, yang melihat Israel sebagai mitra strategis dalam perang melawan pengaruh Iran di wilayah tersebut,” terang Toriq.

Namun Politisi PKS yang berkantor di senayan ini meyakini bahwa normalisasi Arab Saudi dan Israel adalah sesuatu yang sulit direalisasikan mengingat Arab Saudi dianggap sebagai mercusuar dunia Muslim dan normalisasi dengan Israel akan mendapat perlawanan dari kaum konservatif Arab Saudi.

“Diketahui Arab Saudi pada 2002 menginisiasi bersama dengan negara-negara arab lainnya menawarkan akan menormalisasi hubungan dengan Israel, Jika negara zionis ini memberikan kemerdekaan pada Rakyat Palestina dan menarik seluruh pasukannya dari wilayah Palestina yang mereka rebut pada 1967”, ujar Toriq.

“Namun Peristiwa Arab Spring Di beberapa negara arab menyebabkan ketidakstabilan politik, konflik saudara, dan intervensi asing. Berbagai peristiwa besar itu mengubah geopolitik di Timur Tengah. Antara lain menguatnya pengaruh Iran yang dianggap sangat berbahaya oleh sejumlah negara Arab. Bahkan dianggap lebih berbahaya dari Israel”, imbuhnya.

Pola pikir negara-negara arab ini kemudian dijadikan momentum oleh sekutu kuat Israel yakni Amerika Serikat untuk menekan negara-negara arab supaya mau menormalisasi hubungan dengan Israel. Dengan iming-iming AS akan menjual persenjataan canggih mereka.

Beberapa waktu lalu Uni Emirat Arab dan Bahrain telah menandatangani perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel.

Senada dengan Palestina, Toriq mengatakan perjanjian tersebut sebagai pengkhianatan atas dukungan kemerdekaan Palestina yang dibuat pada tahun 2002 oleh negara-negara Arab itu sendiri.

Oleh karenanya Toriq berharap Pemerintah Indonesia tidak mengekor langkah Mesir, Yordania, Uni Emirat Arab dan Bahrain yang telah lebih dulu menormalisasi hubungannya dengan Israel. Karena Amerika Serikat akan terus memastikan langkah-langkah normalisasi akan diikuti oleh negara-negara lainnya.

“PKS akan terus mengawal Komitmen Bangsa Indonesia atas Kemerdekaan Palestina. Dan akan memastikan kedatangan Menhan RI Ke Amerika Serikat tidak terkait tawaran normalisasi hubungan dengan Israel dengan iming-iming ditukar dengan penjualan persenjataan canggih mereka”, tegas anggota Komisi 1 DPR RI ini.