Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Legislator Minta Kemendikbudristek Perhatikan Implementasi Merdeka Belajar di Daerah 3T

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (30/03) — Anggota Komisi X DPR RI Sakinah Alfujri meminta Kemendikbudristek untuk turut memperhatikan peningkatan literasi membaca melalui program episode 23 Merdeka Belajar di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal), khususnya di provinsi Sulawesi Tengah. Pasalnya, berdasarkan informasi yang ia terima, provinsi Sulawesi Tengah berada pada urutan 6 (enam) terendah dalam tingkat literasi membaca di Indonesia.

“Kami berada di daerah 3T. Ada 12 Kabupaten dalam satu provinsi. Peringkat (literasi membaca) kami ada pada enam dari bawah. Ini sungguh memukul dan menampar muka kami semua di Sulawesi Tengah. Kami ingin tahu daerah-daerah mana yang diturunkan buku-buku itu di kabupaten supaya sehingga kami bisa pantau,” ungkap Sakinah dalam Rapat Kerja Komisi X dengan Menteri Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2023).

Politisi Fraksi PKS itu menilai program episode 23 Merdeka Belajar di daerah 3T akan mempercepat peningkatan minat baca sekaligus literasi membaca. Antusiasme ini, sebutnya, bisa dilihat bagaimana setiap sekolah baik PAUD maupun SD menantikan kehadiran buku-buku tersebut, terutama oleh insan guru dan murid di Provinsi Sulawesi Tengah.

Oleh sebab itu, Sakinah ingin mengawal dan memantau distribusi buku-buku tersebut hingga sampai pada setiap sekolah yang membutuhkan. Terakhir, dirinya berharap Kemendikburistek tidak menciptakan kesenjangan dalam penentuan kuota distribusi buku-buku tersebut di Indonesia. Ia tidak ingin jika daerah yang memiliki tingkat literasi rendah memperoleh buku-buku dengan jumlah yang sedikit.

“Kami ingin tahu pergerakan distribusi sudah sampai mana di Provinsi Sulawesi Tengah itu karena saya bertanggung jawab terhadap masyarakat yang ada di sana. Saya juga berharap tidak terjadi ketimpangan (pembagian buku tersebut) di Indonesia ini. Jangan ada pendidikan yang lebih tinggi (mendapatkan buku lebih banyak) dibandingkan dengan pendidikan rendah,” pungkas legislator Daerah Pemilihan Sulawesi Tengah itu.

Sebagai informasi, Kemendikbudristek luncurkan program penguatan literasi melalui kebijakan Merdeka Belajar Episode Ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia. Program tersebut berfokus pada pengiriman buku bacaan bermutu untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yang disertai dengan pelatihan bagi guru.

Dengan distribusi buku yang diiringi oleh adanya pelatihan ini diharapkan para guru-guru dan pustakawan sekolah bisa memahami kegunaan dan kebermanfaatan buku yang diterima. Program ini dirancang berdasarkan hasil Asesmen Nasional (AN) tahun 2021 yang mana saat itu Indonesia sedang mengalami darurat literasi.