Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Dirosah Kebangsaan, Wakil Ketua MPR Minta Hormati Keberagaman Umat Manusia

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Boyolali (27/05) — Wakil Ketua MPR Dr. Hidayat Nur Wahid (HNW) MA., meminta agar generasi muda yang menempuh pendidikan di pesantren selain fokus untuk belajar dan menghafal Al Quran, juga mengamalkan ajaran Al Quran tentang menghormati keberagaman umat manusia.

Hal itu berkaitan dengan diselenggarakannya Dirosah Kebangsaan dengan tema ‘Pesantren Sebagai Salah Satu Pilar Penguatan Nilai-Nilai Kebangsaan’, di Pondok Pesantren Tahfizhul Quran (PPTQ) Daarul Fath, Pengging, Kecamatan Teras, Boyolali, Jawa Tengah, belum lama ini.

“Sebagai umat Islam kita wajib bekerja sama dengan kelompok manapun,” kata HNW.

Keberagaman suku, agama, bahasa, dan perbedaan yang lainnya yang ada di Indonesia menurut pria asal Klaten, Jawa Tengah, itu juga perlu dipahami dan mengerti oleh para santri dan santriwati.

“Kita perlu bekerja sama dalam kebaikan dan kebajikan yang tidak melanggar hukum,” tambahnya.

Keberagaman yang ada, kata dia, untuk diharmonisasikan bukan malah dijadikan sarana untuk memecah belah, adu domba, atau saling menegasi.

“Para santri dan santriwati pasti menghafal aya-ayat tentang keberagaman,” tuturnya.

Ayat-ayat seperti itu disebut harus diamalkan atau diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

“Dari sinilah, pesantren akan menjadi pilar yang kuat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar dia.

HNW mengatakan peserta Dirosah Kebangsaan bukan generasi muda biasa. Mereka adalah generasi muda calon penghafal Al Quran. Sebagai generasi muda yang didik di lembaga pendidikan agama Islam, para santri itu akan menjadi pelanjut, penerus, dan pengganti ulama, kiai, dan ustad yang ada.

“Mereka juga akan menjadi generasi penerus bangsa”, ujar pria alumni Pondok Pesantren Gontor itu.

Menurut HNW, sosialisasi Empat Pilar MPR dilakukan dengan berbagai kelompok dan segmen masyarakat. Pondok pesantren yang memiliki peran strategis di masyarakat disebut sering dan banyak dilibatkan dalam sosialisasi. “Sosialisasi yang dilakukan oleh MPR direspon baik oleh pesantren,” tutur dia.