Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Mimbar Demokrasi FPKS, Salim Said: Kita Tidak Bisa Mengerti Indonesia, Ketika Tidak Mengerti Sejarah

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (11/06) — Ilmuwan Politik Salim Haji Said menjadi salah satu pembicara dalam Mimbar Demokrasi Kebangsaan FPKS DPR RI, dengan mengambil tema Mengokohkan Pancasila Sebagai Ideologi Pemersatu dan Penjaga Keutuhan NKRI. Salim menekankan, bahwa jika ingin menafsirkan Pancasila, harus mempelajari sejarahnya terlebih dahulu.

“Persoalannya adalah tafsiran Pancasila. Perbedaan tafsiran ini, karena kita tidak mempelajari sejarah dengan baik.” Ujar Salim.

Baca juga : Hari Lahir Pancasila, PGI Nyatakan Pancasila Mulai Teredusir

Selain itu untuk mewujudkan negara yang demokratis, Salim juga mengatakan harus adanya peradaban yang tinggi. Hal ini dikarenakan demokrasi merupakan ekspresi politik dari peradaban yang tinggi.

“Kemakmuran berkorelasi tinggi dengan peradaban, dan peradaban berkorelasi tinggi dengan kemungkinan terjadinya demokrasi. Jangan bosen-bosen bicara Pancasila, ini tidak akan selesai-selesai, sebab itu akan selesai ketika kita sudah dekat dengan beradab.” Tutur Salim.

Baca juga : Ahmad Heryawan : Jangan Sampai Penafsiran Tunggal Pancasila Kembali Hadir di Era Reformasi

Pada akhirnya, Salim Haji Said mengatakan, bahwa jika ingin menjadi pemimpin, membicarakan mengenai demokrasi hingga menafsirkan Pancasila, maka harus memperhatikan historisnya. Kesalahan banyak pemimpin Indonesia adalah karena mereka tidak belajar sejarah. Sehingga mereka melakukan sesuatu yang tidak sesuai historis dan akibatnya mengalami kerancuan.

“Sejarah. Belajarlah sejarah, jangan memaksakan kehendak anda. Kehendak anda harus bertolak pada pengalaman historis, sehingga tidak melanggar hukum-hukum. Pelajarilah sejarah sebelum bergerak dalam Masyarakat Indonesia.” Tutupnya.