Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Hari Lahir Pancasila, PGI Nyatakan Pancasila Mulai Teredusir

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (11/6) – Sekretaris Eksekutif KKC Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) Pdt. Jimmy Sormin mengatakan bahwa pancasila dalam satu dekade ini telah teredusir atau lebih terarah pada diskursus sila pertama ataupun sila ketiga.

“Sila pertama oleh karena persoalan politik identitas, persoalan kebebasan beragama dan berkeyakinan yang tidak selesai-selesai. Dan sila ketiga tentang persoalan separatisme atau terorisme yang kemudian menjadi isu tentang persatuan kita,” papar Jimmy dalam Mimbar Demokrasi & Kebangsaan Seri ke-5 memperingati Hari Lahir Pancasila yang digelar Fraksi PKS DPR RI secara daring, Jum’at (11/6/2021).

Baca juga : Ahmad Heryawan : Jangan Sampai Penafsiran Tunggal Pancasila Kembali Hadir di Era Reformasi

Jimmy menambahkan bahwa kita juga melupakan esensi nilai-nilai lain yang ada dalam pancasila, seperti kemanusiaan yang adil dan beradab. Ia menggambarkan situasi yang terjadi di Papua dimana ribuan orang mengungsi.

“Termasuk persoalan masyarakat di poso yang sudah bertahun-tahun mengalami ketakutan akan tekanan-tekanan aksi terorisme,” sambung Jimmy.

Pada sila keadilan, Jimmy turut menambahkan bahwa kelompok-kelompok menengah kebawah yang selama ini mengalami ketidakadilan sosial juga akan menyebabkan semangat pancasila kita menjadi teredusir. Oleh sebab itu untuk mengokohkan pancasila itu sendiri menurutnya jangan hanya sekedar menjadi diskursus akademik dan konsumsi elitis semata, akan tetapi kita juga harus mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud pengejawantahan nilai-nilai pancasila.

Baca juga : Mimbar Demokrasi FPKS, Salim Said: Kita Tidak Bisa Mengerti Indonesia, Ketika Tidak Mengerti Sejarah

“Pancasila harus menjadi sesuatu yang melahirkan perjumpaan diantara kita, karena sifatnya tadi nilai-nilai yang mengikat kita dalam perbedaan, ia juga yang akan memberikan ruang perjumpaan di tengah-tengah situasi sosial yg saat ini tersegregasi,” pungkasnya.

Terakhir, Jimmy menyimpulkan pancasila tidak semata-mata menjadi simbol atau wacana, namun menjadi satu bagian dari misi ilahi yang dititipkan selama bertahun-tahun. Dan diskusi-diskusi semacam ini sangat dibutuhkan karena mampu menumbuhkan semangat untuk mendorong anak-anak bangsa dalam pengejawantahan pancasila