Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Peringatan Hari Lahir Pancasila, Aleg PKS: Lawan Covid-19, Tanpa Korupsi dan Penyimpangan

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

 

Jakarta (01/06) — Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PKS, Netty Prasetiyani, dalam momentum peringatan kelahiran Pancasila berharap menjadi spirit bangsa untuk membuat Pancasila nyata dalam tindakan, bukan  hanya diperingati dengan upacara seremonial dan slogan di bibir atau di medsos.

“Jadikan momentum ini sebagai spirit bangsa agar  Pancasila nyata dalam tindakan dan wujud dalam perilaku segenap rakyat guna membangun Indonesia tangguh. Nilai-nilai Pancasila harus dibumikan, bukan lagi hanya ada dalam upacara seremonial dan slogan di bibir atau  di media sosial. Pancasila dalam tindakan akan membuat Indonesia  menang melawan COVID-19 sebab kebijakan dan program penanganan diimplementasikan dengan benar. Tanpa penyimpangan, tanpa korupsi, tanpa moral hazard,” katanya, Selasa (01/06).

Menurut tokoh Jawa Barat ini, para pendiri bangsa telah menyusun dan merumuskan Pancasila dengan pikiran yang jernih dan cermat sebagai landasan idiil yang mampu menghadapi tantangan zaman dan perkembangan lingkungan strategis.

“Pancasila digali  dari khazanah nilai-nilai luhur  bangsa Indonesia yang telah mengakar sebagai jati diri bangsa sejak lama. Dan hingga kini nilai-nilai Pancasila terbukti  relevan  dalam menghadapi setiap tantangan zaman dan perubahan lingkungan strategis. Generasi penerus tidak boleh meninggalkan nilai-nilai Pancasila karena pengaruh budaya global,” tuturnya.

Salah satu nilai yang dapat dijadikan spirit  adalah nilai keadilan, katanya.

“Bagaimana  nilai keadilan sosial bisa  diterapkan bagi seluruh rakyat Indonesia, misalnya,  dalam hal penyaluran bantuan sosial untuk masyarakat terdampak COVID-19 maupun pemberian sanksi atas pelanggaran prokes? Apakah setiap anak bangsa sudah mendapatkan akses yang sama dan setara? apakah pelanggar prokes diberikan hukuman yang sama tanpa memandang latar belakangnya? Jangan kita mengaku Pancasilais sejati sementara korupsi, kesewenangan dan pelanggaran hak orang lain masih banyak terjadi,” ungkapnya.

Selain itu,  kata Netty, untuk menang melawan pandemi COVID-19 dibutuhkan kepemimpinan yang tidak hanya kuat tapi juga mampu memimpin dengan hikmat.

“Untuk keluar dari krisis kesehatan yang mengancam stabilitas nasional ini kita membutuhkan sosok pemimpin yang arif dan bijaksana dalam membuat kebijakan.  Bukan pemimpin yang hanya menuntut masyarakat untuk melakukan ini dan itu, tapi lupa untuk evaluasi diri. Penanganan COVID-19 membutuhkan kepemimpinan yang konsisten dan padu dalam setiap kebijakan dan layak menjadi role model yang diteladani oleh rakyat,” tandasnya