Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Sebut Target Minyak 1 Juta Barel Per Hari Memprihatinkan, Tifatul: Sekadar Mimpi

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (28/03) — Anggota Komisi VII DPR RI Tifatul Sembiring mempertanyakan target 1 juta barel minyak per hari (BOPD) pada tahun 2030. Sebab dalam kenyataannya, realisasi dari target tersebut tak pernah tercapai. Ia mengibaratkan target tersebut dalam ungkapan Melayu, Seproh.

“Jadi tahun 2020 kita senang, Menteri ESDM bilang, Kepala SKK Migas bilang, visi 1 juta barel per hari. Semangat lah kita di sini, apalagi orang Medan, semangat kali katanya. tapi sampai hari ini bukannya naek barang itu. Kalau orang Melayu bilang Seproh ini pak,” tegas Tifatul dalam rapat kerja di Ruang Rapat Komisi VII, Gedung DPR RI, Senayan, Rabu (27/3/2024).

Rapat Dengar Pendapat Komisi VII dihadiri langsung oleh Direktur Utama Pertamina Hulu Energi (PHE) Chalid Said dan Para Dirut Sub Holding PHE. Rapat yang dipimpin Ketua Komisi VII Sugeng Suparwoto itu mengagendakan pembahasan strategi peningkatan lifting migas.

“Seproh ini pak, ujung taplak. Jadi ga naek-naek, macam seproh, begitu diangkat jatuh lagi, diangkat jatuh lagi, ini memprihatinkan kita semua,” sebut politisi PKS tersebut.

Tifatul mengungkapkan jika target lifting semestinya dibedah secara mendalam. Vision itu harus dibarengi atau ditindaklanjuti dengan mengerti akan pertanyaaan What. Apa yang hendak dicapai. Selanjutnya mengerti how, apa langkah-langkah konkret yang akan diambil dalam rangka mengejar terget lifting.

“Apa langkah-langkahnya bukan sekedar mimpi. Saya baca di media itu sudah jadi ledekan pak 1 juta barel, betul-betul jadi mimpi. Padahal makna vision itu adalah dream, tapi jangan mimpi terus,” urai Tifatul.

Ia mengaku pernah juga bertanya langsung ke Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto terkait hal ini. Sama dengan yang ia dengar sekarang, saat itu jawaban Kepala SKK Migas juga menyatakan optimismenya.

“Sangat memprihatinkan sekali,” ucap Tifatul.