Makassar (06/07) — Anggota Komisi III DPR RI F-PKS, Aboe Bakar Alhabsyi, melaksanakan kunjungan kerja ke Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam rangka menjalankan fungsi pengawasan DPR. Dalam kunjungan ini, ia menyoroti banyaknya isu keamanan yang perlu menjadi perhatian di Sulsel.

“Salah satu masalah keamanan di sini ialah soal penanganan narkoba. Hal ini termasuk menjadi salah satu isu dominan di Sulsel. Dalam catatan saya, di semester awal 2023 ini ada 1.229 perkara narkoba yang dilaporkan ke kepolisian. Dari perkara yang sudah di tangani ada 1.850 tersangka yang sudah di proses. Termasuk menjuatnya kabar adanya bunker narkoba di salah satu kampus di Makassar”, ucapnya kepada wartawan di Makassar, pada Kamis (06/07).

Menurut Aboe, banyaknya kasus yang ditangani oleh Polda Sulsel, menunjukkan tingginya peredaran narkoba di wilayah ini. Oleh karenanya, ia menegaskan perlu ada atensi khusus dari Komisi III kepada Polda Sulsel.

“Melihat banyaknya perkara narkoba tersebut, kita ingin melihat inovasi apa yang dilakukan Polda Sulsel dalam menangani peredaran narkoba tersebut. Komisi III DPR RI siap memberi dukungan dalam berbagai upaya penanganan pemberantasan narkoba”, ujarnya lagi.

Selain itu, pria yang akrab disapa Habib Aboe ini menggarisbawahi maraknya demonstrasi penolakan polisi RW yang berlangsung di Sulsel.

“Hal ini perlu menjadi perhatian Komisi III. Karena program polisi RW ini adalah ajuan dari mitra kerja Komisi III yang beberapa waktu lalu dipresentasikan oleh Kabaharkam Polri. Oleh karenanya, kita juga perlu mendengarkan informasi dari bawah, kenapa ada penolakan soal program ini”, pungkas Habib Aboe.