Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Disebut Aman oleh Sri Mulyani, Narasi Beban Utang Indonesia Aman Dinilai Keliru

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (27/05) — Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Anis Byarwati, menilai narasi mengenai beban utang Indonesia dalam kondisi yang aman ialah keliru. Salah satu sebabnya yaitu belanja bunga utang sudah mencapai 20% dari belanja pemerintah pusat.”Ini harus hati-hati, jangan dinarasikan yang bunga-bunga (baik-baik) saja,” ujar Anis melalui keterangannya yang dikutip pada Kamis (25/5).

Anis mengatakan, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dapat dikatakan aman jika pendapatan negara setiap tahunnya tercapai. Kondisi di Indonesia justru yang terjadi adalah shortfall penerimaan negara sangat tinggi, khususnya penerimaan perpajakan.

Selain itu, rupiah cenderung rentan terdepresiasi sehingga risiko lonjakan utang menjadi sangat tinggi. Karenanya, Anis memperingatkan pemerintah bahwa beban pembayaran bunga utang akan terus bertambah. Apalagi dengan kondisi utang yang terus bertambah.

“Pemerintah wajib menerapkan manajemen risiko keuangan Negara dan Fiscal Sustainability Analysis (FSA) termasuk Debt Sustainability Analysis (DSA) secara komprehensif,” tuturnya.

Jika dilihat dari rasio utang terhadap penerimaan, lanjut Anis, utang saat ini sebesar 369%, melampaui rekomendasi International Debt Relief (IDR) sebesar 92-167% dan rekomendasi IMF sebesar 90-150%.

“Tentu ini akan menjadi beban berat APBN kita ke depannya apabila pemerintah tidak mengelolanya dengan tepat,” pungkasnya.