Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Bukhori Beberkan Isu Aktual Seputar Umrah dan Haji kepada Calon Jemaah asal Salatiga

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

 

Salatiga (01/11) — Anggota DPR RI Fraksi PKS Bukhori Yusuf membeberkan sejumlah informasi terkini seputar haji dan umrah. Bukhori mengatakan, kemampuan setiap negara dalam mengendalikan pandemi dan upaya setiap pemerintah dalam melakukan lobi tingkat tinggi dengan Arab Saudi adalah kunci untuk memperoleh izin masuk ke Arab Saudi.

“Alhamdulillah atas izin Allah, pandemi di Indonesia kian membaik. Perkembangan cakupan vaksinasi nasional kita juga sudah berjalan ke arah yang positif serta didukung dengan budaya masyarakat untuk disiplin prokes yang kian tinggi. Saya kira ini yang menjadi bahan pertimbangan Saudi sehingga memberikan izin bagi kita untuk melaksanakan umrah sebagaimana kabar ini telah mereka sampaikan melalui kawat diplomatik ke Kemenlu RI,” terang Bukhori dalam agenda Sosialisasi Pembatalan Haji 2021 di Kota Salatiga, (29/10/2021).

Politisi dapil Salatiga ini mengatakan, izin umrah bagi Indonesia merupakan sinyal positif bagi rencana pelaksanaan haji di tahun 2022 sepanjang pemerintah Indonesia mampu menjaga kepercayaan pemerintah Arab Saudi dengan mengendalikan pandemi secara terukur dan transparan.

Selain itu, Bukhori juga menerangkan soal pembangunan infrastruktur terkini di Mekah yang memungkinkan untuk menampung lebih banyak jemaah haji. Harapannya, semakin besar kapasitas yang dibangun akan berdampak pada bertambahnya kuota haji Indonesia sehingga bisa memangkas daftar tunggu haji di dalam negeri.

“Dengan pembangunan Mina yang dibuat bertingkat, kita berharap kuota haji kita bertambah dari 200 ribu menjadi dua atau tiga kali lipatnya. Walhasil, ini bisa mengurangi daftar tunggu jemaah kita yang sebelumnya antara 25 sampai 35 tahun, maka bisa dipersingkat,” ujarnya.

Meskipun Indonesia telah memperoleh izin, anggota Komisi VIII DPR RI ini memaparkan sejumlah tantangan yang harus dihadapi bagi penyelenggaraan umrah di masa pandemi.

“Tantangan kita saat ini antara lain soal sinkronisasi antara aplikasi PeduliLindungi dan Tawakalna milik Arab Saudi. Terbaru, saya baru saja memperoleh kabar bahwa sinkronisasi ini telah memasuki tahap finalisasi. Kedua, persoalan vaksin booster dan ketiga adalah persoalan isolasi dan biaya karantina,” terangnya.

“Saya berharap, Pemerintah mampu menyusun skema penyelenggaraan umrah yang aman, sehat, dan tidak memberatkan calon jemaah. Sebab, keberhasilan pemerintah dalam menyelenggarakan umrah tahun ini akan menjadi modal penting bagi penyelenggaraan haji 2022,” pungkasnya.