Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Johan Rosihan Minta KKP Bangun Program Penguatan Daya Saing Ekonomi

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

 

Jakarta (20/02) — Anggota legislative F-PKS Dapil NTB, H. Johan Rosihan, ST, menyoroti masih rendahnya daya saing produk perikanan Indonesia jika dibandingkan dengan Negara-negara produsen perikanan dunia lainnya.

Menurut Johan, pihaknya memiliki data yang diperoleh, peringkat ekspor Indonesia kalah telak dari Vietnam. Rata-rata nilai ekspor perikanan Indonesia selama 5 tahun belakangan mencapai 43 T rupiah. Sedangkan vietnam mampu memperoleh 85 T.

“Meskipun Indonesia merupakan salah satu Negara dengan produksi perikanan tertinggi di dunia, namun nilai ekspor produk perikanan masih jauh dari kata memuaskan. Perbedaan nilai yang cukup besar dibandingkan Vietnam merupakan bukti nyata, padahal potensi sumberdaya perikanan Vietnam hanya 1/3 dari yang kita miliki.” ujarnya saat ditemui diruang kerjanya.

Informasi dari Johan, bahwa Dirjen Penguatan daya saing dan produk kelautan dan perikanan (PDSPKP) Agus Suherman pada Rapat Dengar Pendapat komisi IV dengan eselon 1 KKP mengemukakan empat strategi utama dirjen PDSPKP pada tahun 2020 yaitu Pertama, Peningkatan Investasi Dan Pengembangan Usaha Kelautan Dan Perikanan. Kedua Pengembangan Akses Pasar Hasil KP Dalam Dan Luar Negeri. Ketiga, Penguatan Kinerja dan Efisiensi Logistik Hasil KP dan Keempat, Peningkatan produk KP yang bermutu dan bernilai tambah.

“KKP perlu kerja cerdas untuk memenuhi target strategi kementerian. Pada turunan rencana strategis kementrian kelautan dan perikanan 2019-2024 secara tidak langsung merupakan penjabaran visi dan misi presiden jokowi. Saya harap KKP melalui ditjen PDSPKP terus mendorong program-program yang memiliki multiplier effect tinggi, meningkatkan ekonomi masyarakat serta mendorong pengurangan kasus stunting yang banyak terjadi di Indonesia belakangan ini”, jelas Johan.

Legislator asal Sumbawa ini menekankan kepada pemerintah agar memberi prioritas untuk masyarakat yang berbasis rakyat kecil.

Ia mencontohkan pada program pemerintah dalam hal pengurangan stunting. Program gemar makan ikan (gemarikan) pelaksanaannya harus diperbanyak, tujuannya adalah untuk mengkampanyekan kebiasaan makan ikan dapat menyehatkan, menghidupkan ekonomi masyarakat pengolah produk perikanan serta yang tidak kalah penting adalah meningkatkan kualitas gizi masyarakat melalui makan ikan.

Politisi PKS ini menyoroti anggaran ditjen PDSPKP yang paling rendah diantara direktorat jendral lainnya di lingkungan KKP. Catatan yang dia lihat adalah bahwa Ditjen PDSPKP memperoleh pagu anggaran hanya 366 M sedangkan Ditjen perikanan tangkap sebesar 702 M, ditjen Perikanan Budidaya 739 M, ditjen pengelolaan ruang laut 507 M dan ditjen PSDKP 1.062 M.

“Bagaimana kita mau meningkatkan daya saing produk perikanan dengan postur anggaran seperti ini?? “, tanya Johan.

Kedepanya, lanjut dia, untuk tahun 2021 saya mengusulkan untuk meningkatkan pagu anggaran KKP sekaligus penguatan ditjen PDSPKP. Banyak potensi daerah yang belum terkelola dan membutuhkan anggaran yang cukup. Sebagai contoh Teluk Saleh di Sumbawa yang memiliki potensi wisata hitu paus dan tracking mangrove yang sangat baik sehingga bisa dikembangkan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir disana.

“Saya meminta KKP untuk fokus kepada pengembangan produk-produk kelautan perikanan termasuk jasa-jasa lingkungan berbasis potensi daerah. Dampaknya bukan saja pada kontribusi PDB lokal, ini juga akan memacu pertumbuhan ekonomi Nasional”, tutup Johan Rosihan.