Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

PKS Kritik Tajam Pernyataan Kepala BPIP Soal Pancasila dan Agama

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

 

Jakarta – Anggota DPR RI Fraksi PKS Bukhori meminta Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi dipecat oleh presiden. “Pernyataan Kepala BPIP Yudian Wahyudi yang mengatakan bahwa musuh terbesar Pancasila adalah agama dinilai sebagai sebuah pernyataan yang berbahaya” ungkap Bukhori.

Bukhori mengatakan pernyataan Kepala BPIP mengusik rasa keberagamaan mayoritas masyarakat Indonesia yang memandang bahwa agama (sila pertama) adalah bagian integral dari ideologi Pancasila.

“Kepala BPIP harus lebih berhati-hati dalam menyampaikan public statement, apalagi ketika menyinggung perkara agama. Adalah hal yang tidak tepat membenturkan agama dengan Pancasila mengingat kedua konsep tersebut adalah hal yang saling menunjang dalam mewujudkan ketahanan ideologi bangsa” kata Bukhori

Hal tersebut disampaikan oleh legislator DPR RI dari Fraksi PKS, Bukhori Yusuf, di sela Rapat Dengar Pendapat (RDP) di gedung parlemen Senayan bersama Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Kementerian Agama, Rabu (12/2).

Menurut Bukhori, secara historis kelompok agama telah memainkan peran penting dalam perumusan Pancasila pada awal berdirinya republik sehingga pandangan yang melihat agama sebagai musuh Pancasila adalah sikap yang ahistoris.
Oleh karena itu, Bukhori meminta agar Yudian Wahyudi menarik pernyataan tersebut dan segera meminta maaf atas polemik yang ditimbulkan.

Polemik ini bermula dari wawancara Kepala BPIP dengan salah satu media. Dalam salah satu pernyataannya ia mengatakan bahwa terdapat kelompok yang mereduksi agama sesuai kepentingan mereka sendiri dengan nilai-nilai yang tidak selaras dengan Pancasila.

“Si minoritas ini ingin melawan Pancasila dan mengklaim dirinya sebagai mayoritas. Ini yang berbahaya. Jadi, kalau kita jujur, musuh terbesar Pancasila itu ya agama, bukan kesukuan,” pungkas Yudian.