Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

PKS Tebar 1,8 Juta Paket Kurban : Berkurban Untuk Membahagiakan Rakyat

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Oleh : Dr. H. Jazuli Juwaini, MA
(Ketua Fraksi PKS DPR RI)

Ibadah Kurban yang diselenggarakan setiap tahun tanggal 10 hingga 13 Dzulhijjah oleh umat Islam seantero dunia memiliki pesan kemanusiaan dan kebangsaan yang sangat kuat.

Ibadah yang disyariatkan berdasarkan teladan Nabiyullah Ibrahim dan putranya Ismail ini secara spiritual merupakan bentuk ketaatan yang dibalut keikhlasan total kepada Allah swt. 

Apa yang diperintahkan Allah itulah kewajiban yang harus dilaksanakan setiap hamba. Sami’na wa atho’na. Sebagaimana Nabi Ibrahim yang taat atas perintah menyembelih Ismail yang sangat disayanginya dan Ismail yang ikhlas atas perintah Tuhannya tersebut.

Al-quran Surah Ash-Shaffat ayat 102 mengabadikan peristiwa menggugah jiwa tersebut : ”Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: Hai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah, bagaimana pendapatmu? Ia menjawab: Hai ayahku, laksanakanlah apa yang Allah perintahkan kepadamu; insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.” 

Kita tahu kelanjutan kisahnya, nyawa Ismail pada akhirnya atas kuasa Allah swt secepat kilat digantikan dengan seekor domba besar, dan domba itulah yang akhirnya disembelih oleh Nabi Ibrahim. Allah meluluskan ujian ketaatan dan keikhlasan Ibrahim dan Ismail yang luar biasa.

Umat Islam yang beriman menyakini ketaatan dan keikhlasan sebagai sumber kekuatan sekaligus sumber keberkahan hidup di dunia dan akhirat. Karena itu, kita tidak berharap apapun kecuali Allah ridho atas kurban kita. Orang yang berkurban tujuannya semata untuk mendekatkan diri kepada Allah atas dasar takwa. Lurus dan istiqomah di jalan Allah swt.

Di samping nilai spiritual (hablu minallah), nyatanya ibadah kurban sarat dengan nilai-nilai kemanusiaan (hablu minannas). Kurban adalah bentuk solidaritas sosial yang memuliakan dan membahagiakan sesama.

Bukan hanya daging sembelihannya saja yang membahagiakan tapi juga keseluruhan prosesnya. Suka cita dan bahagia selalu hadir dalam setiap proses penyelenggaraan kurban yang di lakukan di masjid, surau, tanah lapang hingga gang-gang. 

Seluruh warga berkumpul dari yang muda hingga yang tua. Laki, perempuan, anak-anak semua anrusias melakoni prosesnya. Semua berbagi peran mulai dari pendataan, persiapan, penyembelihan, hingga distribusi daging kurban sampai ke setiap pintu rumah warga.

Yang berkurban sudah pasti bahagia dan merasa terbekati dengan hewan kurbannya. Ikhlasnya sampai kepada Allah, sementara dagingnya sampai kepada sesamanya, menambah asupan gizi bagi keluarga yang mendapat jatah daginya.

Inilah cermin luar biasa dari sebuah ritual ibadah untuk kemanusiaan bangsa kita. Ada nilai keikhlasan untuk berkorban. Ada rasa empati dan peduli. Ada semangat kerjasama. Ada solidaritas untuk sesama apalagi untuk mereka yang miskin dan kekurangan. Dan, yang pasti ada asa dan upaya untuk menghadirkan kebahagiaan bagi umat manusia. 

Tugas para pemimpin, elit politik, tokoh masyarakat, kaum cendekia dan kita semua untuk mengamalkan nilai-nilai ibadah kurban. Dengan mengamalkan nilai kurban tidak mungkin ada niat dan perilaku yang merugikan rakyat bangsa dan negaranya. Tidak ada perilaku egois, tamak, serakah, aniayah, dan perilaku zalim lainnya.  Sebaliknya, yang ada hanyalah upaya untuk membahagiakan dan mensejahterakan rakyatnya.  

Mari berkurban untuk membahagiakan rakyat!

Tahniah.