Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Hardiknas 2024, Ledia Tegaskan Pendidikan Tanggungjawab Semua Pihak

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (02/05) — Anggota Komisi X dari Fraksi PKS Ledia Hanifa Amaliah menegaskan di Hari Pendidikan Nasional 2024 bahwa konsep pendidikan yang harus dilaksanakan harus sesuai dengan apa yang disampaikan Ki Hajar Dewantara.

“Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara antara lain ‘Ing Ngarso Sung Tulodo’ artinya pendidikan itu adalah teladan atau contoh bagi peserta didik. ‘Ing Madya Mangun Karsa’ dan ‘Tutwuri Handayani’,” sebut Ledia saat mengisi kegiatan seminar Magang Merdeka di ruang Komisi X, Nusantara I, Kamis, (02/05).

Dalam pemaparannya dihadapan peserta magang merdeka dari berbagai kampus di Indonesia, Ledia menyebut Standar Nasional Pendidikan, antara lain standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan dan standar pembiayaan.

“Yang lagi ramai saat ini terkait dengan standar tenaga kependidikan, yang sampai saat ini masih dibahas dan diperdebatkan di komisi X soal pengangkatan P3K atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja. Sebagian tenaga kependidikan yang sudah mengabdi puluhan tahun di sekolah belum juga diangkat oleh Pemerintah,” ungkapnya.

Sementara itu, soal Pemerataan pendidikan, Ledia menyampaikan bahwa Pendidikan di Indonesia ini harus mencover setidaknya 38 Provinsi, 416 Kabupaten dan 98 Kota yang ada di Indonesia.

“Kondisi wilayah Indonesia sangat luas, jadi butuh upaya dan keseriusan semua pihak untuk bisa menyelenggarakan proses pendidikan di negara kita. Oleh karenanya kita juga perlu tau mengenai kewenangan pembinaan dan pembiayaan. Kota dan Kabupaten mengurus Paud, TK, SD dan SMP. Provinsi mengurus SMA, SMK dan SLB. Sedangkan urusan pemerintah pusat adalah Perguruan Tinggi,” tegas Sekretaris Fraksi PKS DPR RI.

Jika membahas ‘Mandatory Spending’ dalam dunia pendidikan, imbuh Ledia, untuk pendidikan wajib 20 persen dari APBN dan APBD.

“Banyak daerah dan sering menjadi problem adalah adanya daerah yang belum fokus untuk memperhatikan persoalan di daerahnya masing-masing. Ada sekolah, yang saat kami komisi X berkunjung alas sekolahnya masih tanah,” pungkasnya.

Ledia menambahkan hal penting dalam dunia pendidikan adalah pilar pokok yang harus menjadi perhatian semua stakeholder dunia pendidikan antara lain orang tua, sekolah dan lingkungan masyarakat.

“Orang tua harus menjadi teladan sebagai konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara ‘ing ngarso sung tulodo’. Orang tua juga harus Melengkapi administrasi kependidikan, membimbing dan mendampingi anaknya dan membangun lingkungan keluarga yang kondusif,” papar Ledia.