
Jakarta (01/08) — Tingginya Harga BBM yang melangit, terutama solar untuk memenuhi kebutuhan melaut yang mencapai 23 ribu rupiah per liter membuat nelayan kecil semakin tercekik.
Kondisi ini menurut anggota DPR RI Komisi IV, Andi Akmal Pasluddin sudah sangat mengkhawatirkan karena efek domino bagi masyarakat nelayan semakin terpuruk hingga pemenuhan konsumsi produk perikanan semakin jatuh yang bila dibiarkan akan sedikit banyak mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: Serap Aspirasi Nelayan dan Pengusaha Ikan Provinsi Kepri, Politisi PKS: Akan Kami Tindak Lanjuti
Akmal menambahkan, bukan saja situasi perekonomian negara kita yang terguncang akibat tingginya harga BBM untuk nelayan ini, akan tetapi juga mempengaruhi kualitas SDM kita yang semakin mengecil konsumsi protein yang jika berlarut akan mengancam naiknya angka stunting di negara ini.
“Saya meminta pemerintah tidak hanya berkomentar terkait naiknya harga BBM untuk nelayan ini yang telah membuat mangkrak 2000 lebih kapal nelayan dan mengancam jutaan nelayan menganggur. Mesti ada aksi nyata bagi pemerintah untuk memberikan solusi seperti 69 persen nelayan yang kesulitan membeli solar subsidi mesti dipermudah. Begitu juga 78 persen nelayan terutama nelayan kecil yang mengalami kesulitan memperoleh rekomendasi mendapat solar subsidi mesti ada kemudahan”, Kritis Akmal.
Legislator asal Sulawesi Selatan II ini mengaku, telah mendapat ratusan aspirasi dari masyarakat yang ada di daerah pemilihannya yang sebagian besar masyarakat pesisir yang berprofesi nelayan, agar tingginya harga solar ada kebijakan dari pemerintah untuk nelayan kecil untuk sekedar menyambung hidup.
Menurutnya, Nelayan Kecil dengan kapal sekitar 5GT hingga 30 GT ini mengambil ikan hanya seperlunya saja. Tidak ada eksploitasi merusak lingkungan, namun hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan masyarakat sekitar.
Politisi PKS ini mengkritisi tindakan pemerintah yang relatif lambat dalam setiap kebijakan pro kerakyatan, Sehingga ketika sudah kejadian seperti tingginya berbagai komoditas strategis seperti BBM ini, lantas menjadi panik tak punya solusi.
Akmal menambahkan, pemerintah dalam waktu dekat mesti memberi solusi untuk menyelamatkan nelayan kecil ini akibat harga BBM yang meroket.