
Siang itu banyak orang sudah berkumpul di terminal kedatangan Bandara Soekarno-Hatta untuk menyambut Tim Nasional Amputi Indonesia (INAF) yang dijadwalkan mendarat dari Bangladesh sekitar pukul 14.45 WIB. Mereka berhasil memastikan Indonesia menjadi salah satu kontestan yang akan berlaga di Piala Dunia Amputasi Turki pada bulan Oktober 2022.
Kala itu, ada sekumpulan suporter yang membentangkan spanduk berukuran 1 x 2 di jalur kedatangan Internasional Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta. Tulisan sepanduk itu “SELAMAT DATANG TIM NASIONAL GARUDA INAF. UKIR SEJARAH LOLOS KE PIALA DUNIA SEPAKBOLA AMPUTASI”.
Mereka adalah rekan, kawan yang setia melepas dan menyambut. Menyaksikan dengan seksama dan rutin Timnas INAF raih kemenangan atas Bangladesh 8-0, Malaysia 3 – 0 dan kalah oleh Jepang 0-2. Mereka yang dianggap sama-sama tidak sempurna oleh banyak orang. Kaki, tangan dan anggota tubuh lain yang tidak lengkap. Para amputasian. Mereka berhasil membuktikan bukanlah rasa kasihan yang dibutuhkan, tapi keinginan dan motivasi besar yang membuat mereka kuat.
Waktu berjalan lambat, lebih dari 1 jam menunggu rombongan yang dinanti belum juga terlihat dari balik antrian pintu keluar. Setiap yang keluar terlihat rombongan, hati membuncah. Karena saat itu ada sejumlah rombongan umroh dan peserta MotoGP yang hendak bersiap ke Mandalika.
Sekitar pukul 16.30 rombongan yang dinanti tiba, suara sambutan suporter bergema mengisi bilik-bilik lubang angin atap bandara yang tinggi. Meski kecil bersahutan, namun cukup membuat rombongan timnas tersadar bahwa mereka tidak sendiri.
Semakin dekat langkah mereka kian lambat, diantara pemain ada yang berjalan terunduk dan tertatih. Bukan karena sudah lama kehilangan raga yang sempurna, namun merasa bahagia karena ‘asa’ yang selama ini hilang seakan datang. Perhatian dan antusiasme menyambut prestasi besar mereka yang telah lolos ke Piala Dunia Amputi Tahun 2022 di Turki.
Dus, Haru dan bahagia bercampur jadi satu. Kala penyambutan, sore itu ada dua orang ibu-ibu datang menyambut rombongan, kebetulan keduanya memakai jilbab berwarna orange. Ibu ke satu berangkat dari Bandung sejak pukul 10.30 WIB, meski setelah kegiatan harus kembali lagi ke kota kembang kembali untuk melanjutkan reses. Ibu satunya lagi datang dari satu rapat di bilangan simatupang. Mereka bergegas datang ke Bandara.
Baca juga : Timnas Sepakbola Amputasi Indonesia Masuk Piala Dunia, Legislator PKS: Alhamdulillah.. Membanggakan!
Ibu yang menggunakan jaket orange sembari melakukan insta live, sesekali menjadi asisten yang menyerahkan bunga untuk para tetamu yang datang untuk menyambut timnas Amputi. Tetamu saat itu yang hadir dari Kepala Pusat Rehabilitasi Kemhan Brigjen TNI Nana Sarnadi, Deputi Bidang Pembudayaan Olahraga Kemenpora Raden Isnanta, Deka Kurniawan Wakil Ketua Komisi Nasional Disabilitas, dan sejumlah media.
Kala menjadi pembuka testimonial penyambutan beliau mengatakan, Alhamdulillah kita bersyukur bahwa Timnas Amputi Indonesia menunjukan performa terbaik, meski dengan sejumlah keterbatasan. Raihan prestasi ini selain membanggakan seluruh rakyat Indonesia juga merupakan torehan tinta emas dan sejarah pertama bagi bangsa Indonesia.
“Ini sejarah pertama bangsa Indonesia dan mereka yang membuatnya,” ujarnya.
Menuju persiapan Piala Dunia Amputasi 2022 berharap akan semakin banyak pihak yang bisa memberikan support dan dukungan untuk persiapan timnas meraih hasil yang lebih membanggakan.
“Tentu kita semua bangga dan mudah-mudahan akan semakin banyak masyarakat Indonesia yang memberikan dukungan kepada timnas PSAI untuk ke Piala Dunianya, Oktober mendatang,” pungkasnya.
Para pemain dan ibu ini saling menyapa satu sama lain, seperti sahabat pena yang baru berjumpa. Bahkan beberapa diantara mereka berhenti cukup lama dalam suasana penuh rona dan haru, dalam llirih mereka berucap “Kita Berhasil bu !”. Kemudian di jawabnya “Iya, Terima Kasih ya”.
Ibu satunya lagi yang menggunakan pakaian gelap, berdiri di belakang supporter kala pengalungan bunga. Tak kuasa menahan air matanya, terharu namun tidak histeris. Ibu itu terkenal lugas di mimbar parlemen. Saat itu diam dan terpaku.
Baca juga: Sambut Timnas Amputi Lolos Piala Dunia, FPKS Kawal Keberangkatan dan Kepulangan
Padahal ibu itu yang berikhtiar “hilir mudik” memastikan bahwa proses kepulangan timnas berjalan dengan lancar; masuk ke ruang imigrasi, berkomunikasi dengan satgas covid 19, hingga memastikan bis yang akan digunakan untuk mencapai tempat karantina bagi para pahlawan bangsa yang kita sering anggap tidak sempurna bisa lancar dan tidak mengalami kendala dalam proses kepulangan.
“Haru sekaligus bangga melihat perjuangan mereka berhasil lolos piala dunia. Sekali lagi, satu Indonesia Bangga pada kalian semua!” ucapnya.