Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Catatan Redaksi : STOP Berbisnis Dengan Rakyat

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Rakyat itu bukanlah komoditas yang bisa diperjualbelikan, ditukar, apalagi digadaikan. Mereka adalah objek dan subjek yang harus diberikan proteksi, dorongan dan pelayanan maksimal dari negara. Karena sejatinya mandat yang dimiliki oleh pemerintahan, seorang pejabat dan kepala negara di berikan oleh rakyat. Tanpa kuasa itu mereka bukanlah siapa-siapa. Jangankan APBN, otoritas saja mereka tak memiliki. Itulah hebatnya dan magis-nya kuasa rakyat. Bahkan ada yang menisbatkan mandat tersebut dengan ungkapan “Suara rakyat suara Tuhan”

Tapi rumitnya hari-hari ini rakyat seakan ditinggalkan jauh dibelakang, dikenakan berbagai macam aturan dan dihadapkan pada aparatur yang tak melayani. Jika pun mereka di depan, dijadikan objek untuk menangguk keuntungan; contohnya tes usap hidung yang sempat melambung tinggi dan harganya melampaui nalar, kini jatuh terkoyak dihadapan sejumlah data dan fakta ada sengkarut bisnis dibelakangnya. Ironisnya para pemilik korporasi tes usap hidung adalah para pengambil kebijakan. Transaksi dan regulasi berkelindan dalam pusaran yang sama. Berputar-putar, kusut dan ruwet.

Kala fakta terkuak keruang publik, beragam argumentasi sanggahan muncul dan menyeruak mencoba menghapus tabir. Dalihnya tindakan informal itu bentuk kontribusi terhadap negeri, dalihnya malah sebagai donasi. Jikapun ada untung yang diraih hanya sedikit dan bukan yang paling dominan. Persoalan etika, bukan semata jumlah angka dan volume. Sejatinya etika bicara pada persoalan kelayakan dan kepantasan. Tentu saja tidak pantas seorang pembuat regulasi, kemudian secara aktif jadi pelaku industri yang ironisnya terjadi di tengah pandemi. Saat Rakyat Terpuruk Lahir dan Batin. Tega !

Terbaru kewaspadaan akan virus delta menimbulkan kekhwatiran lebih dalam penanganan Covid 19. Informasi yang seharusnya disampaikan oleh otoritas kesehatan berbasis bukti (evidence based) yang objektif justru disampaikan oleh pejabat yang ramai di publik karena diduga terlibat dalam perusahaan yang berbisnis polymerase chain reaction (PCR). Pesan dengan sendirinya mengalami degradasi dan bias. Rontok sebelum berkembang!

Situasi yang ranum dengan conflict of interest ini bukan sebuah kebetulan dan temporer, jika ditelisik lebih dalam diduga menjadi pola dan gaya menjalankan banyak kebijakan. Memperkuat rekan dan kawan, sembari menangguk manfaat dari tindakan kesehatan yang dilakukan masyarakat.

Conflict of Interest dapat menyebabkan seorang pemegang mandat bertindak di luar kepentingan dan tujuan Pemerintahan. Munculnya Conflict of Interest adalah berita buruk bagi reputasi, integritas, dan kepercayaan publik terhadap suatu Negara. Seiring berjalan waktu akan terkikis habis, meski sekuat batu karang kehendaknya. Percayalah !