
Kabupaten Bone (07/03) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS asal Sulawesi Selatan II, Andi Akmal Pasluddin menyalurkan gerobak pengangkut sampah kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bone. Kegiatan ini difasilitasi oleh kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
“Bantuan yang disalurkan pada kali ini bukan hanya gerobak sampah saja ya. Untuk dinas LHK Kabupaten Bone, kami serahkan Paket lengkat APD, Mesin Pencacah Organik Untuk Rumah Kompos, Mesin Press sampah plastik, Gerobak sampah terpilah dan gerobak sampah tematik”, urai Akmal.
Politisi PKS ini dalam menyalurkan aspirasi di daerah Sulawesi Selatan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Karena permintaan ini merupakan hasil ajuan dari masyarakat yang kemudian di komunikasikan kepada DPR, sehingga melalui DPR dapat mengajukan kepada pemerintah.
Baca juga: Reses di Bekasi, Nur Azizah Himbau Pemkot Atasi Masalah Sampah dan Bangunan Liar
“Tapi tentunya kegiatan ini tidak serta merta karena Akmal dalam setiap pekan turun ke lapangan untuk dialog dengan masyarakat di lapangan sehingga dapat mengetahui kebutuhan yang sebenarnya untuk chek dan cross chek,” papar Akmal.
Akmal berharap, bahwa kegiatan yang membantu masyarakat menjaga lingkungan tetap bersih dan asri ini dapat dilakukan pada setiap Kabupaten Kota di seluruh Indonesia terutama daerah Sulawesi Selatan.
“Karena ketika program pengendalian lingkungan ini dilakukan, dampaknya memang tidak serta merta langsung terasa, tapi secara jangka panjang sangat membantu kualitas lingkungan pada skala kecil, bahkan bila masif dapat membantu bumi mempertahankan kualitas kehidupan di atasnya,” pungkasnya.
Baca juga: Reses di Depok, Aleg PKS ajak Masyarakat Kenali Pahlawan Asli Kota Depok
Legislator asal Sulawesi selatan II ini membeberkan, pada tahun 2016, Forum Ekonom Dunia, menemukan fakta di lapangan bahwa, ada 150 juta ton plastik di samudra bumi ini.
“Plastik yang tumpah dari daratan ke laut, setiap tahunnya sebesar 8 juta ton. Indonesia pada tahun 2005, menjadi negara penghasil sampah terbesar di Dunia dengan jumlah produksi sampah sebesar 66-67 ton per tahun,” ungkapnya.
Sedangkan pada tahun ini, sebuah lembaga peneliti Internasional merilis Indonesia penyumbang sampah laut terbesar kedua setelah China.
Baca juga: Reses di Dapil, Hermanto Serahkan Bantuan Kambing Kepada Kelompok Wanita Tani
“Publikasi Indonesia sebagai penyumbang sampah laut terbesar ke dua dipaparkan pada jurnal berjudul Plastic Waste Inputs From Land Into The Ocean,” sebutnya.
Penghasil sampah laut terbesar, imbuhnya, secara berurutan China sebesar 262,9 juta ton sampah, Indonesia (187,2 juta ton), Filipina (83,4 juta ton), Vietnam (55,9 juta ton), dan Sri Lanka (14,6 juta ton).
“Saya dan Fraksi kami di PKS telah mendukung program pemerintah kedepan dapat sekaligus mengakomodir banyak ide dari berbagai forum untuk mengatasi persoalan Lingkungan dan Energi sekaligus. Bila kegiatan penanganan sampah ini serius ditangani lintas sektoral, bukan hal mustahil Indonesia mampu mengatasi persoalan sampah terutama sampah baik di daratan maupun di laut yang berimplikasi pada pengembalian kualitas ekosistemnya”, tutup Andi Akmal Pasluddin.