Semarang (09/02) — Anggota Komisi VIII DPR RI dari Fraksi PKS, Bukhori Yusuf, meninjau langsung lokasi terdampak bencana di Kota Semarang, Minggu-Senin (07-08/02/2021).
Kunjungan Bukhori tersebut, dalam rangka penyaluran bantuan sekaligus memantau kesiapan daerah menghadapi bencana.
Di hari pertama Bukhori bersama Mensos Risma memantau secara langsung kegiatan warga gudang logistik sekaligus dapur umum di Kelurahan Muktiharjo Kidul Kecamatan Pedurungan.
Selain melakukan peninjauan, Bukhori turut menyerap aspirasi para relawan tagana dan masyarakat yang mengungsi di masjid setempat.
“Para relawan ini bekerja tanpa dibayar. Padahal jam kerja mereka hampir setiap saat dan nyawa mereka senantiasa terancam. Pemerintah harus memperhatikan kesejahteraan mereka,” ungkapnya.
Di hari selanjutnya, didampingi BNPB, BPBD tingkat provinsi dan kota, Bukhori meninjau kawasan terdampak angin puting beliung di Kelurahan Muktiharjo. Sejumlah rumah warga mengalami kerusakan dari tingkat ringan hingga berat.
“Kerusakan juga menimpa balai warga yang digunakan sebagai tempat pengungsian. Saya meminta pemerintah bisa segera meninjau langsung, memetakan, sekaligus memberikan bantuan pada warga,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Bukhori beserta para relawan juga telah membentuk dapur umum di 20 titik yang tersebar di 4 Kecamatan antara lain, Kecamatan Genuk, Gayamsari, Semarang Timur, dan Pedurungan. Ia juga mengirimkan bantuan sebanyak 10 truk tanki air bersih dan sejumlah dana untuk operasional dapur umum demi meringankan beban korban banjir.
“Keberadaan dapur umum ini terbukti sangat membantu korban terdampak. Karena itu, mohon BPBD Kota bisa mencatat dapur umum ini supaya bisa mengakses suplai bantuan sekaligus diberdayakan untuk distribusi logistik,” ujarnya.
Politisi PKS ini juga meninjau langsung korban longsor di Kelurahan Bongsari yang mengakibatkan 2 rumah dan 2 kendaraan bermotor rusak berat. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini.
“Dinas Pekerjaan Umum (PU) perlu segera mengadvokasi hal ini demi keselamatan nyawa warga. Di sisi lain, korban longsor harus diberikan bantuan mengingat musibah ini turut menghilangkan mata pencaharian mereka,” tegasnya.
Anggota Baleg ini turut menyoroti keberadaan relawan selama bencana, salah satunya Relawan Indonesia (Relindo). Setiap harinya, kurang lebih sebanyak 15 relawan mereka bersiaga dengan tugas bergilir.
“Mereka sangat responsif. Sebelum pemerintah datang sudah hadir membantu masyarakat,” ujarnya.
Sebab itu, demikian Bukhori melanjutkan, BPBD perlu menggandeng mereka dalam penanggulangan bencana supaya tidak perlu lagi mengadakan rekrutmen yang memboroskan anggaran.
“Dalam rangka menunjang kinerja mereka di lapangan agar lebih optimal, BPBD juga perlu memberikan sejumlah bantuan logistik seperti perahu karet, obat-obatan, dan vitamin,” ungkapnya.
Di samping melakukan peninjauan, Bukhori turut menyalurkan sejumlah bantuan logistik dari BNPB kepada BPBD Provinsi Jateng. Tidak hanya itu, ia juga menyerahkan bantuan Dana Siap Pakai (DSP) senilai 250 juta kepada BPBD Kabupaten Kudus dan BPBD Kota Semarang.