Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Hidayat Nur Wahid: Islam Tercederai Akibat Tindakan Terorisme

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid memimpin delegasi MPR RI ke KBRI London, Inggris (Foto: Dokumentasi KBRI London)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid bertemu dengan beberapa anggota parlemen yang tergabung dalam kaukus Indonesia di All-Party Parliamentary Group on Indonesia (APPGI), Rabu (29/3), di London, Inggris. Richard Graham MP, John Spellar MP, dan Barroness Uddin menerima kehadiran Hidayat bersama rombongan.

Dalam kunjungan kerjanya, Hidayat menyampaikan bela sungkawanya atas tindakan terorisme yang terjadi di dekat Gedung Parlemen Inggris, Westminster Palace sepekan sebelumnya. “Kehadiran kami di sini juga membawa pesan Indonesia sebagai negara yang mayoritas berpenduduk Muslim tidak mendukung tindakan terorisme,” ujar Hidayat dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Jumat (31/3).

Hidayat menjelaskan agama Islam tercederai akibat tindakan terorisme tersebut. Tak hanya membahas tentang toleransi antarumat beragama, pembicaraannya dengan APPGI juga menghasilkan kesepakatan untuk memperkuat kerja sama antarparlemen melalui forum Inter-Parliamentary Union (IPU). Ia pun sempat menyampaikan undangan kepada anggota parlemen Inggris untuk berkunjung ke Indonesia.

Mengakhiri kunjungannya di Inggris, Hidayat beserta rombongan bertemu dengan Direktur Jenderal Islamic Cultural Center Inggris (ICC UK) Ahmad Al-Dubayyan pada Kamis (30/3). Mereka berdiskusi mengenai kegiatan pengajaran dan diseminasi informasi mengenai Islam di Inggris. “Kami berharap langkah tersebut bermanfaat untuk menepis Islamophobia di Inggris,” kata Hidayat.

Di samping itu, Hidayat menyambut baik upaya ICC UK yang melakukan pengajaran pemahaman Alquran dengan menggunakan beberapa bahasa pengantar, seperti Inggris, Jerman, Prancis, dan Polandia. Ia berharap mendatang ICC UK juga dapat menggunakan bahasa Indonesia sebagai medium pembelajaran Alquran bagi warga Indonesia yang berminat.

Sumber: Republika