Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Bergabung di Komisi X, Reni Astuti Dorong Pemerintah Lakukan Langkah Atasi TPT Sarjana

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (08/07) — Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dapil Jawa Timur 1 (Surabaya–Sidoarjo), Reni Astuti, mendorong pemerintah untuk segera melakukan langkah-langkah preventif dan solutif dalam menghadapi persoalan peningkatan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di kalangan lulusan sarjana.

Dalam Rapat Kerja antara Komisi X dengan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI (Mendiktisaintek RI), Reni menyoroti data terbaru yang dikeluarkan BPS bulan Maret lalu yang menunjukkan bahwa Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesari 4,76% dimana yang berasal dari lulusan perguruan tinggi jenjang D I/II/III 4,84% dan DIV/S1/S2/S3 sebesar 6,23%, yang artinya berkontribusi paling besar dalam tingkat pengangguran terbuka (TPT).

“Dari data BPS kita melihat bahwa lulusan perguruan tinggi justru berkontribusi besar dalam jumlah tingkat pengangguran terbuka yang ada di Negara kita. Ini perlu segera kita cari jalan keluarnya.”, tegas Reni.

Menurutnya, situasi ini mencerminkan krisis serius dalam kesinambungan antara dunia pendidikan tinggi dan dunia kerja. Sehingga pemerintah perlu melakukan upaya ekstra dalam mengatasi realitas yang ada.

“kita hari ini sama – sama mendengar dari masyarakat, bahwa untuk masuk Kuliah susah, dapet kerja pun juga susah. Inilah realita yang dialami banyak generasi muda kita hari ini.” ujar Reni.

Lebih lanjut Reni mengatakan bahwa untuk anak-anak muda lulusan sekolah menengah yang tidak lanjut ke jenjang perguruan tinggi, perlu mendapatkan perhatian dari pemerintah dalam persiapan masuk ke dunia kerja.

“Anak-anak muda kita lulusan sekolah menengah yang ingin langsung bekerja perlu didukung dan dipersiapkan untuk nantinya dapat terserap di dunia kerja”, ujar politisi PKS asal Surabaya itu.

Begitupun sebaliknya, imbuhnya, untuk generasi muda yang punya kecenderungan dalam studi keilmuan mereka, perlu mendapat dukungan juga hingga mampu menyelesaikan studi mereka dan bahkan mendapatkan gelar Profesor di bidangnya.

“Kementerian harus memiliki Proyeksi generasi muda kita dalam rangka kebutuhan mengisi Indonesia Emas 2045 nanti. Sehingga kita fokus dalam mengejar hal tersebut dan tidak terjebak dengan hal yang tidak sejalan dengan proyeksi tersebut”, jelas Reni.

Politisi perempuan asal Surabaya ini juga menyinggung terkait berbagai Program Beasiswa dari Kementerian yang belum banyak terlaksana di semester 1 kemarin.

Menurutnya Program Krusial tersebut sangat penting untuk mempersiapkan generasi muda untuk masa depan Indonesia.

“Program Krusial seperti beasiswa ini sangat diperlukan untuk masayarakat kita. Saya berharap alokasi anggaran untuk program beasiswa ini menjadi fokus dari Pak Menteri dan jajaran,” tambahnya.

Reni juga menyoroti alokasi anggaran untuk dukungan manajemen di Kementerian PPendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI yang cukup tinggi, yang perlu disertai dengan penjelasan yang substansial dan memiliki dampak bagi kemajuan Pendidikan di Indonesia.

Sebagai Anggota Komisi X yang baru, Reni menegaskan komitmennya untuk terus mengawal isu pendidikan yang merupakan aspek penting dari kemajuan bangsa Indonesia. Ia juga meminta doa dan dukungan dari masyarakat dan seluruh elemen bangsa dalam menjalankan tugas dan fungsinya di Komisi X DPR RI.

“Saya berkomitmen untuk memperjuangan Pendidikan anak bangsa, dalam upaya untuk menyiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045. Kita Yakini bahwa Pendidikan merupakan salah satu aspek penting yang akan mengantarkan kemajuan dan kesejahteraan untuk bangsa kita,” tutupnya.