
Tegal (01/07) — Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PKS Abdul Fikri Faqih, mengajak masyarakat Tegal dan Brebes untuk merasakan langsung kepedihan rakyat Palestina.
Ajakan itu terwujud melalui kegiatan nonton bareng (nobar) film ‘Hayya 3: Gaza’ pada Senin (30/06/2025). Nobar ini digelar di hari yang sama di bioskop CGV Transmart Kota Tegal.
Kegiatan yang merupakan hasil kolaborasi antara Tim Rumah Aspirasi Fikri Faqih dan Garuda Keadilan ini menjadi bentuk dukungan moral serta kemanusiaan terhadap perjuangan Palestina yang terus menghadapi penjajahan brutal Israel.
Dalam kesempatan tersebut, Fikri, sapaan akrabnya, menekankan pentingnya menumbuhkan empati terhadap penderitaan warga Gaza.
Fikri mengajak ratusan peserta yang didominasi anak-anak muda Tegal dan Brebes untuk tidak hanya menikmati film sebagai hiburan semata.
Lebih dari itu, Fikri mengajak para peserta mengingat akan tragedi kemanusiaan yang nyata sedang berlangsung.
“Melalui film ini, saya ingin kita semua tidak hanya menonton dengan mata, tapi juga dengan hati. Rasakan luka mereka, bayangkan anak-anak kita berada di posisi mereka. Jangan biarkan nurani kita mati di tengah ketidakpedulian global terhadap Palestina,” tegas legislator dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dari daerah pemilihan (dapil) IX Jateng ini.
Fikri juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam produksi film ‘Hayya 3: Gaza’. Menurutnya, film tersebut berhasil menyampaikan pesan kemanusiaan dengan cara yang sangat menyentuh dan edukatif.
Lebih lanjut, Fikri berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, terhadap isu kemanusiaan global.
Baca Juga: Nonton Bareng Film Gaza, Habib Idrus : Ini Keberpihakan Kita pada Palestina !
Dia juga mendorong komunitas-komunitas lain untuk menggelar nobar serupa sebagai bentuk kampanye damai dan dukungan terhadap kemerdekaan Palestina.
Fikri juga menyoroti dampak kebrutalan Israel yang terus membombardir Gaza. Ia menyebut, saat ini lebih dari 54.000 orang telah menjadi korban, dengan rata-rata 90 orang syahid setiap harinya.
Meskipun demikian, Fikri mengagumi kesabaran luar biasa rakyat Palestina yang memilih untuk tetap bertahan di tanah mereka, bahkan di tengah ancaman kematian.
Ia juga mengingatkan tentang sejarah hubungan erat Indonesia dan Palestina. Fikri menyebut bahwa Indonesia saat merdeka dahulu juga didukung oleh Palestina.
“Palestina menganggap Indonesia sebagai penduduk Muslim terbesar di dunia sejak dulu. Dan fakta sejarah Konferensi Asia-Afrika (KAA) di Bandung, dari seluruh negara yang hadir pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955, hanya Palestina yang belum merdeka,” pungkas Fikri.