Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Dampak Konflik Iran-Israel, Al-Qassam Minta Kemenpar Sigap Antisipasi Dampaknya di Sektor Pariwisata

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (26/06) — Konflik berkepanjangan antara Iran dan Israel membawa dampak nyata terhadap sektor pariwisata Indonesia. Ketidakpastian di kawasan Timur Tengah turut memengaruhi minat dan pola perjalanan wisatawan mancanegara ke Indonesia, khususnya dari negara-negara yang selama ini menjadi pasar potensial pariwisata nasional.

Menanggapi situasi ini, Izzuddin Al-Qassam Kasuba, Anggota DPR RI Komisi VII dari Dapil Maluku Utara, meminta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) untuk lebih responsif dalam membaca dinamika global.

“Setiap krisis adalah tantangan sekaligus peluang. Kita perlu membaca situasi secara cerdas dan menyiapkan strategi penyesuaian promosi, khususnya ke negara-negara non-konflik dan kawasan Asia Tenggara,” ujar Alqassam.

Ia menekankan, Indonesia harus mampu menawarkan citra sebagai destinasi yang aman, ramah, dan kondusif, terutama saat negara-negara lain terdampak gejolak politik atau keamanan.

“Kita perlu memperkuat branding Indonesia Timur, termasuk Maluku Utara, sebagai alternatif unggulan bagi wisatawan yang ingin mencari pengalaman berbeda di luar Bali dan Raja Ampat,” tegasnya.

Al-Qassam juga mendorong agar Kemenparekraf segera merancang kebijakan insentif bagi pelaku pariwisata dan UMKM di destinasi utama.

“Kuncinya ada pada promosi yang adaptif, kerjasama lintas sektor, dan keberanian mengambil peluang dari pergeseran pasar wisata global,” kata politisi muda PKS ini.

Menurutnya, kolaborasi pemerintah pusat, daerah, serta pelaku industri menjadi kunci agar Indonesia tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga mampu menangkap peluang kunjungan wisatawan dari negara-negara yang terdampak pembatasan perjalanan ke Eropa atau Timur Tengah.

“Kita harus bergerak cepat, inovatif, dan selalu satu langkah di depan. Pariwisata bukan sekadar soal jumlah kunjungan, tapi juga soal menciptakan rasa aman, kenyamanan, serta dampak ekonomi langsung bagi masyarakat,” pungkas Alqassam.