Jakarta (24/06) — Anggota Komisi V DPR RI Fraksi PKS, Saadiah Uluputty, menekankan pentingnya penguatan sektor riil, khususnya pertanian dan perikanan, sebagai respons langsung atas aspirasi masyarakat di daerah.

Dalam PKS Legislative Report menjelang Rapat Paripurna DPR RI pada Selasa pagi (24/6), Saadiah menyoroti potensi besar Maluku di bidang budidaya rumput laut.

“Setelah reses, berbagai masukan dan aspirasi disampaikan masyarakat, terutama sektor riil seperti pertanian dan perikanan. Persoalan rumput laut di Maluku yang saya soroti, masyarakat mengharapkan Maluku dijadikan sebagai pusat pengembangan rumput laut,” ujar Saadiah.

Menurutnya, rumput laut merupakan komoditas unggulan yang sangat potensial baik untuk sektor budidaya maupun hilirisasi industri perikanan. Ia menyebutkan, dengan dukungan kebijakan dan infrastruktur yang tepat, Maluku bisa menjadi simpul utama pengembangan komoditas ini di tingkat nasional.

“Rumput laut di Maluku sangat potensial untuk sektor budidaya dan juga industri perikanan. Ini perlu dikembangkan secara terintegrasi,” tegasnya.

Selain itu, Saadiah juga menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur penunjang seperti sistem rantai dingin (cold chain) perikanan dan irigasi pertanian yang langsung berdampak pada kesejahteraan masyarakat pesisir dan petani.

“Bantuan dan permohonan lainnya adalah infrastruktur perikanan dan juga cold chain perikanan yang harus terhubung dengan hilirisasi sektor-sektor perikanan dan pertanian. Masukan soal irigasi dan pupuk juga sangat krusial,” jelasnya.

Kini, setelah mendapatkan penugasan baru sebagai anggota Komisi V DPR RI yang membidangi infrastruktur dan transportasi, Saadiah berharap dapat semakin optimal memperjuangkan pembangunan sektor-sektor strategis di wilayah timur Indonesia.

“Mudah-mudahan dengan penugasan baru di Komisi V, saya bisa membawa lebih banyak dampak positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat daerah, khususnya di Maluku,” pungkasnya.