
Banten (24/06) — Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS Habib Idrus Salim Aljufri melaksanakan kunjungan spesifik ke Markas Komando Resor Militer (Korem) 064/Maulana Yusuf, Serang, Banten pada Minggu (22/6/2025).
Kunjungan ini disambut langsung oleh Komandan Korem (Danrem) 064/MY, Brigjen TNI Andrian Susanto, didampingi oleh Kepala Seksi Operasi (Kasiops) Kasrem 064/MY, Kolonel Inf Harry Prabowo.
Dalam dialog strategis tersebut, Brigjen TNI Andrian Susanto menjelaskan, Korem 064/Maulana Yusuf membawahi empat Komando Distrik Militer (Kodim), yakni Kodim 0601/Pandeglang, Kodim 0602/Serang, Kodim 0603/Lebak, dan Kodim 0623/Cilegon. Wilayah komando ini mencakup tiga kabupaten dan dua kota di Provinsi Banten, menjadikannya kawasan strategis dalam sistem pertahanan negara, khususnya di wilayah barat Pulau Jawa.
Namun demikian, masih terdapat persoalan tumpang tindih kewilayahan, di mana beberapa wilayah seperti Tangerang Raya yang secara geografis lebih tepat berada dalam satu kesatuan komando dengan Banten, namun justru masuk dalam wilayah Kodam lain.
Hal ini mendorong usulan percepatan pembentukan Kodam baru yang lebih representatif dan selaras, dengan karakteristik geografis dan administratif daerah.
“(Kami mendukung) urgensi penataan ulang struktur komando teritorial TNI, termasuk percepatan pembentukan Kodam di Banten. Langkah ini sangat krusial untuk memperkuat daya jangkau pertahanan, efisiensi koordinasi lintas institusi, dan penyesuaian terhadap dinamika lokal,” ucap Habib Idrus dalam keterangan yang diterima inilah.com di Jakarta, Minggu (22/6/2025).
Proyeksi pembentukan Kodam baru ini telah tercantum sejak masa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, namun realisasinya dilakukan secara bertahap seiring dengan kesiapan kelembagaan dan sumber daya.
Korem 064 juga menghadapi tantangan nyata dalam pengamanan wilayah perairan dan pulau-pulau terluar. Saat ini, operasi pengawasan laut masih bergantung pada penyewaan kapal sipil, yang dinilai belum memadai secara operasional.
Selain itu, di wilayah daratan selatan Banten seperti Pandeglang dan Lebak, medan yang sulit dijangkau turut menghambat efektivitas pengawasan. Dukungan teknologi pemantauan udara seperti drone menjadi kebutuhan mendesak untuk memperkuat kontrol teritorial.
Kawasan strategis seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung serta objek vital nasional, termasuk Indonesia Power, PLTU Jawa 7, dan PLTU Suralaya, menjadi bagian dari prioritas pengamanan. Korem 064 turut melaksanakan tugas pengawasan terhadap kualitas batu bara yang digunakan dalam PLTU, di samping menjalin kerja sama pengamanan dengan Lanal Banten dan Polda Banten dalam memastikan keamanan instalasi energi nasional.
Menutup kunjungan, Habib Idrus menegaskan komitmen Komisi I DPR RI dalam mendukung upaya penguatan pertahanan teritorial melalui advokasi kebijakan, peningkatan sarana dan prasarana militer, serta integrasi teknologi pemantauan.
“Pentingnya sinergi antara TNI, Kepolisian, dan Pemerintah Daerah untuk memastikan sistem pertahanan yang responsif, tangguh, dan adaptif terhadap kebutuhan strategis daerah seperti Provinsi Banten,” tandasnya.