Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Aleg PKS Slamet Tegaskan Kedaulatan Pangan Tak Bisa Terwujud Tanpa Infrastruktur Irigasi

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (24/6) — Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi PKS, drh. Slamet, menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur pertanian sebagai syarat utama mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Hal ini disampaikan dalam sesi PKS Legislative Report menjelang Rapat Paripurna DPR RI, Selasa pagi (24/6).

Menurutnya, aspirasi masyarakat di daerah selama masa reses didominasi oleh kebutuhan infrastruktur yang mendukung produktivitas sektor pertanian, khususnya irigasi. Hal ini dinilai selaras dengan salah satu agenda strategis pembangunan nasional atau Astacita yang dicanangkan Presiden RI.

“Reses kemarin, banyak aspirasi yang kami terima, terutama terkait infrastruktur pertanian. Ini sangat penting untuk mendukung Astacita Presiden, terutama dalam hal Swa Sembada Pangan,” ujar Slamet.

Namun, Slamet menegaskan bahwa target besar tersebut tidak akan mungkin terwujud tanpa dukungan nyata terhadap pembangunan infrastruktur dasar, khususnya sistem irigasi yang memadai.

“Swasembada Pangan tidak akan bisa terwujud kecuali infrastruktur—khususnya irigasi—dipenuhi. Ini yang kami lihat langsung di lapangan, dan insyaAllah akan kami kawal terus di DPR,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia menyoroti dinamika global yang tidak menentu akibat potensi konflik besar dan krisis geopolitik dunia. Menurutnya, kondisi tersebut menjadi alarm penting bagi pemerintah Indonesia untuk mempercepat langkah-langkah menuju kemandirian pangan.

“Di tengah situasi dunia yang tidak stabil, dan potensi terjadinya Perang Dunia Ketiga, ini seharusnya menjadi momentum paling penting untuk membangkitkan semangat kemandirian pangan bangsa,” tegasnya.

Ia menekankan bahwa dalam situasi krisis global, banyak negara cenderung menahan ekspor pangan demi menjaga kebutuhan domestik. Karena itu, Indonesia harus segera memperkuat kapasitas produksi pangan nasional demi menghindari ketergantungan pada impor.

“Ketika negara-negara lain menutup keran ekspor mereka, kita tidak bisa hanya bergantung. Kemandirian pangan harus dimulai dari sekarang, sebagai langkah menuju kedaulatan pangan yang hakiki,” pungkas Slamet.