
Surabaya (19/06) — Banjir merendam kawasan Jalan Raya Porong, Kabupaten Sidoarjo, setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Senin (16/06/2025) malam.
Dari informasi yang diterima, Hujan turun selama sekitar empat jam, sejak pukul 18.00 hingga 22.00 WIB, menyebabkan genangan air setinggi lebih dari 150 sentimeter, yang melumpuhkan akses Jalan Nasional Surabaya–Malang di wilayah Desa Siring, Kecamatan Porong.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, ketinggian air tercatat mencapai 159 cm pada Selasa (17/6/2025) pukul 06.00 WIB, membuat kendaraan tidak bisa melintas di titik banjir tersebut.
Menanggapi hal ini, Anggota Komisi V DPR RI dari Fraksi PKS Dapil Jawa Timur I (Surabaya–Sidoarjo), Reni Astuti menyampaikan keprihatinan dan mendorong pemerintah, untuk melakukan langkah-langkah antisipatif agar kejadian serupa tidak terulang di kemudian hari.
“Banjir ini menjadi alarm bagi pemerintah pusat dan daerah. Saya menerima laporan dari masyarakat sejak malam kejadian melalui media sosial, dan segera saya komunikasikan dengan pihak-pihak terkait,” ujar Reni.
Menurut informasi yang diterima Reni, banjir ini juga disebabkan oleh kapasitas pompa milik Pusat Pengendalian Lumpur Sidoarjo (PPLS) yang dinilai kurang memadai, sehingga tidak mampu menangani genangan air secara cepat.
“Pompa yang ada belum mampu mengimbangi curah hujan tinggi, padahal ini adalah jalur vital nasional yang sangat strategis,” tambahnya.
Sebagai legislator yang membidangi infrastruktur dan perhubungan, Reni menyatakan akan segera mengkomunikasikan kondisi ini kepada pemerintah pusat, guna mendorong peningkatan kapasitas infrastruktur pengendali banjir, khususnya di kawasan rawan seperti Porong.
“Saya akan sampaikan langsung agar langkah konkret bisa segera diambil. Keamanan dan kenyamanan masyarakat harus menjadi prioritas,” tegasnya.
Diinformasikan bahwa pada sekitar pukul 21.00 WIB, kondisi air mulai surut dan situasi di sekitar Jalan Raya Porong bertahap kembali normal.
Ia berharap ke depan ada perencanaan jangka panjang dan investasi serius dalam penguatan sistem drainase dan pompa untuk mencegah terulangnya bencana banjir di jalur strategis tersebut.