
Makassar (18/06) — Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat RI dari Fraksi PKS Meity Rahmatia mengajak masyarakat Makassar menanamkan cinta tanah air pada anak sejak dini yang dimulai dari pendidikan dalam rumah tangga.
Menurutnya, hal ini perlu dilakukan mengingat besarnya tantangan budaya di era teknologi dan media digital.
“Teknologi dan media digital saat ini benar-benar menjadi wahana informasi sangat cepat dan melimpah. Selain itu, sangat mudah diakses, termasuk anak-anak. Informasi ini tanpa saringan, sifatnya person to person. Artinya, hanya literasi dan pengetahuan personal yang bisa memilah informasi yang baik dan tidak baik, atau yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan. Kalau tidak memiliki kemampuan itu, maka informasi ini bisa saja mereduksi rasa nasionalisme dan cinta tanah air,” terangnya.
Politisi PKS itu mengakui saat ini, wawasan tentang empat pilar mulai menipis di kalangan anak-anak gen Z. Meski pengetahuan tentang UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika telah didesain dalam sistem kurikulum pendidikan formal, tapi serasa tak cukup. Salah satu masalahnya, karena budaya literasi atau membaca di kalangan generasi sekarang ini yang minim.
” Media digital ini membawa pengaruh, pengetahuan dan kebudayaan baru dari luar Indonesia. Pada sisi lain, anak-anak kita tidak memiliki budaya membaca yang besar terhadap referensi-referensi kebangsaan,” jelas Meity yang saat ini duduk pula sebagai Anggota Komisi XIII DPR RI.
Sosialisasi yang digelar di Hotel Myko, Minggu (15/06/2025) Makassar ini, juga menghadirkan seorang tokoh masyarakat Sulsel, Zulkifli sebagai narasumber. Sosok tersebut turut menyokong pandangan dan ide dari Meity.
“Pada titik inilah peran dan pendidikan dalam keluarga benar-benar dibutuhkan. Mendidik dan membekali anak-anak kita tentang nasionalisme, serta cara memilah informasi yang benar itu, agar tak mengancam rasa cinta tanah air. Yang masalah kalau orang tua juga tak punya kesadaran soal ini. Nah, saya mengajak bapak dan ibu sekalian kembali menanamkan nilai-nilai empat pilar ini dimulai dari keluarga,” pungkasnya.