
Jakarta (16/06) — Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati, menyatakan dukungan penuhnya terhadap kebijakan Kementerian Ketenagakerjaan yang kembali menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp600 ribu kepada 17,3 juta pekerja di seluruh Indonesia.
Ia menilai kebijakan ini menjadi langkah konkret dalam menggerakkan kembali ekonomi riil melalui peningkatan daya beli masyarakat pekerja.
“BSU ini adalah bentuk keberpihakan negara kepada pekerja. Ketika daya beli pekerja naik, maka konsumsi rumah tangga juga ikut terdongkrak. Ini penting untuk mendorong perputaran ekonomi dari sektor riil, khususnya UMKM dan pasar tradisional,” ujar Kurniasih dalam keterangan tertulisnya, Ahad (15/06/2025).
Kurniasih menyebut bantuan langsung tunai seperti BSU lebih cepat berdampak karena langsung masuk ke kantong masyarakat tanpa melalui birokrasi panjang.
“Selama ini kita menyuarakan agar subsidi diarahkan kepada masyarakat produktif yang terdampak secara langsung. Penyaluran BSU ini adalah salah satu jawaban yang tepat dan harus terus dimonitor pelaksanaannya agar tepat sasaran,” imbuh politisi Partai Keadilan Sejahtera tersebut.
Ia berharap bantuan pemerintah dalam bentuk BSU bisa bermanfaat bagi pekerja di tengah tantangan ekonomi yang terjadi.
“Ini menjadi bukti bahwa pemerintah hadir untuk pekerja dan langsung memberikan bantuan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pekerja,” ungkap dia.
Ia menyebut sebagai bantuan stimulan, pekerja bisa memaksimalkan juga jenis bantuan lain yang diberikan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas.
“Ada program skilling, upskilling dan reskilling yang disiapkan juga oleh pemerintah. Jadi di era disrupsi ini, kita harus terus menambah kapasitas agar bisa terus bersaing di dunia kerja,” papar Kurniasih.
Program BSU tahun ini ditujukan untuk pekerja/buruh yang memenuhi sejumlah kriteria, termasuk WNI, aktif sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan, dan memiliki penghasilan di bawah batas tertentu. Penyaluran akan dilakukan melalui bank-bank Himbara dan lembaga penyalur resmi lainnya.