Ternate (10/06) — Anggota DPR RI Komisi VII Dapil Maluku Utara, Izzuddin Al-Qassam Kasuba mengapresiasi lonjakan nilai ekspor Maluku Utara sebesar 40,93 % pada Januari–April 2025.

Al-Qassam menegaskan pertumbuhan tersebut harus diikuti dengan diversifikasi komoditas agar manfaat ekonomi dirasakan merata oleh seluruh lapisan masyarakat.

Menurut Al-Qassam Kasuba, produk UMKM kelautan dan pertanian lokal seperti rumput laut, sagu, serta kerajinan rotan memiliki potensi besar di pasar internasional.

“Kekayaan budaya dan kreativitas rakyat Maluku Utara bisa menjadi nilai jual unggulan jika difasilitasi sertifikasi mutu dan standardisasi internasional,” ujarnya.

Lebih jauh, ia menekankan pentingnya mengembangkan industri hilir di daerah. Pendirian pabrik pengolahan nikel skala menengah dan workshop baja ringan diyakini dapat meningkatkan nilai tambah ekspor dan menyerap tenaga kerja lokal.

“Menambah nilai komoditas primer adalah kunci agar devisa yang kita peroleh tidak sekadar angka, tapi berdampak positif bagi masyarakat,” kata legislator Fraksi PKS ini.

Dalam rangka memperlancar akses pasar global, Al-Qassam Kasuba mendorong digitalisasi proses ekspor melalui pelatihan ISO, HACCP, dan pemanfaatan e-commerce internasional.

“Tanpa adaptasi teknologi, pelaku usaha kita akan kesulitan bersaing di pasar ASEAN maupun Eropa,” ujarnya.

Menutup pernyataannya, Al-Qassam Kasuba mengajak pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pelaku swasta, dan lembaga keuangan untuk bersinergi dalam menyusun insentif fiskal serta kemudahan perizinan.

“Dengan langkah tegas dan merakyat, saya optimis Maluku Utara mampu menjadi pusat ekspor beragam komoditas bernilai tinggi dan berkelanjutan,” tutup Al-Qassam.