Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Aleg PKS Riyono ‘Caping’ : Kerusakan Raja Ampat Merusak Sumber Pangan Biru Masyarakat Lokal

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Semarang (09/06) — Kegiatan penambangan nikel di Raja Ampat sangat disayangkan dan betul – betul mengabaikan Raja Ampat sebagai kawasan konservasi. Kawasan yang seharusnya ‘suci’ dari berbagai aktifitas yang sifatnya destruktif mulai dari dampak ringan, sedang apalagi berat.

“Aktifitas bernilai ekonomi selalu menjadi sumber kerusakan bagi kawasan konservasi, harus ada ketegasan dan pengawasan ketat agar kawasan konservasi betul – betul menjadi benteng pertahanan kokoh lingkungan dan masyarakat lokal” papar Riyono Caping anggota komisi IV DPR fraksi PKS

Penambangan nikel di Raja Ampat menjadi perhatian luas karena diduga merusak dan merugikan masyarakat lokal. Pemerintah melalui menteri lingkungan hidup dan menteri ESDM sudah bersikap untuk memberhentikan kegiatan merugikan tersebut.

“Raja Ampat ini adalah rajanya biodiversity bagi kehidupan kelautan dan perikanan kita. Ada 2 juta hektar kawasan konservasi perairan, kepulauan ini merupakan ‘rumah’ bagi lebih dari 1.600 spesies ikan, 75% spesies karang yang dikenal di dunia, 6 dari 7 jenis penyu yang terancam punah, dan 17 spesies mamalia laut. Nilainya jika diuangkan trilyunan, keserkahan macam apa yang tutup mata terhadap kawasan konservasi ini? Tanga Riyono Caping

Raja Ampat dalam sudut pandang sumberdaya hayati adalah sumber pangan biru yang potensial, ribuan jenis ikan dan rumput laut yang merupakan potensi pangan lokal bagi masyarakat pesisir, jika dioptimalkan dengan keberlanjutan akan mampu menghadirkan kesejahteraan bagi warga lokal.

“Kerusakan terumbu karang akibat sedimentasi akibat penambangan, kematian berbagai jenis biota laut membuat semakin rusak lingkungan raja ampat. Apa iya kementrian KKP tidak memahami kerugian yang akan timbul? Kawasan konservasi harus memiliki resiko tinggi akan kerugian jika izin dikeluarkan untuk kegiatan tertentu,” tambah Riyono.

Dari berbagai literasi kita mendapatkan potensi keuangan di raja ampat sektor pertambangan nikel luar biasa. Ada potensi 2 Trilyun tiap tahun yang bisa didapatkan oleh pemda. Namun apa akan mengorbankan kerusakan terumbu karang yang saat ini sudah mendekati 30% dari luasan yang ada.

“Hentikan selamanya aktifitas penambangan di kawasan konservasi Raja Ampat. Menjaga lingkungan adalah tujuan utama konservasi, jika raja ampat utuh maka pangan biru juga akan tetap ada bagi warga dan anak cucu mereka,” tutup Riyono.