
Jakarta (05/06) — Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Idrus Salim Al Jufri, menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat atas hasil Musyawarah Majelis Syura I PKS yang telah menetapkan kepemimpinan baru partai untuk periode 2025–2030.
Dalam forum permusyawaratan tertinggi PKS tersebut, Dr. Mohamad Sohibul Iman ditetapkan sebagai Ketua Majelis Syura PKS, menggantikan Dr. Salim Segaf Al-Jufri, dan Dr. Al Muzzammil Yusuf sebagai Presiden PKS menggantikan Ahmad Syaikhu.
Selain itu, Muhammad Kholid dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal, dan Noerhadi sebagai Bendahara Umum.
“Saya menyampaikan selamat dan doa terbaik bagi seluruh pimpinan yang baru dikukuhkan oleh Majelis Syura. Kepemimpinan ini adalah bagian dari proses regenerasi yang sehat, sekaligus bukti bahwa PKS sebagai institusi politik berbasis nilai telah matang dalam mengelola kaderisasi dan transisi,” ujar Habib Idrus dalam pernyataannya di Jakarta, Kamis (05/06).
Habib Idrus, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR RI dan Anggota Komisi I DPR RI, menilai bahwa pergantian kepemimpinan PKS kali ini tidak hanya strategis, namun juga sarat dengan makna kelembagaan.
“Ini bukan sekadar suksesi personal, tapi manifestasi konsistensi PKS dalam menjaga ruh musyawarah dan menempatkan kepemimpinan sebagai amanah kolektif,” tegas politisi asal Dapil Banten III (Tangerang Raya) tersebut.
Secara khusus, Habib Idrus menyoroti penunjukan Muhammad Kholid sebagai Sekretaris Jenderal PKS, yang menurutnya merupakan representasi dari energi baru dalam tubuh partai.
“Mas Kholid adalah sosok muda yang lurus, punya track record bersih, dan integritas yang teruji di medan politik maupun organisasi. Ia menunjukkan bahwa anak muda mampu memimpin dan mengelola partai besar dengan visi,” ujarnya.
“Saya mengenal beliau sebagai kader yang tekun, disiplin, dan memiliki pemahaman ideologis yang kokoh. Ini aset besar bagi PKS untuk menghadapi dinamika politik ke depan.”
Habib Idrus juga menekankan bahwa PKS kini memasuki fase penting untuk menata ulang peran strategisnya dalam menjawab tantangan global dan domestik. Dalam konteks geopolitik, transformasi digital, dan keresahan publik terhadap ketimpangan sosial, partai harus tampil lebih relevan, adaptif, dan solutif.
“Kepemimpinan baru harus mampu merumuskan langkah taktis dan kebijakan partai yang responsif terhadap realitas rakyat, bukan sekadar jargon atau pencitraan. Itulah esensi dakwah politik yang kita yakini bersama,” jelasnya.
Musyawarah Majelis Syura I PKS tahun 2025 ini juga mencerminkan komitmen kuat partai terhadap keberlanjutan arah perjuangan, dengan tetap menjaga kesinambungan visi dan prinsip-prinsip dasar partai yang mengedepankan keadilan sosial, keterbukaan politik, dan penguatan institusi negara.
“Saya mengajak seluruh elemen partai, dari pusat hingga ranting, untuk merapatkan barisan. Kepemimpinan baru ini harus kita sambut dengan kinerja nyata dan semangat kolaborasi,” tutup Habib Idrus.