
Semarang (04/06) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Riyono ‘Caping’ menanggapi program kampung nelayan yang di luncurkan oleh KKP di seluruh Indonesia yang direncanakan membutuhkan anggaran min 1 Triliun rupiah.
Program ini memiliki spirit membawa nelayan sejahtera, menjadi pelaku ekonomi di pesisir dan menaikkan level nelayan menjadi aktor utama pembangunan perikanan kelautan nasional.
“Nelayan sebagai pelaku inti ekonomi di wilayah pesisir harus mendapatkan kemanfaatan utama dengan adanya Kampung Nelayan yang diluncurkan oleh KKP” jelas Riyono Caping Aleg Komisi IV DPR
Pembangunan dalam rangka menyejahterakan nelayan peru pendekatan holistik, hulu – hilir harus bergandengan tangan dalam satu tujuan. Tidak bisa berjalan sendiri, kampung nelayan dan kampung budidaya membutuhkan stakeholder dari berbagai pihak.
“Mengurai problem kemiskinan wilayah pesisir yang sudah ekstrim belum cukup hanya 1 program, ada faktor struktural dan kultural yang membuat nelayan sampai sekarang belum bisa dikatakan sejahtera,” tambah Riyono
Kemiskinan nelayan bersifat struktural berupa kebijakan pemerintah pusat sampai daerah yang kadang berjalan sendiri – sendiri, minimnya anggaran sektor perikanan kelautan, political will kepala daerah dalam struktur perangkat daerah. Kemiskinan nelayan membuat lahirnya generasi lemah dikawasan pesisir yang notabenenya kawasan protein nasional.
“Nelayan wajib dilibatkan dalam program kampung nelayan ini, jangan jadi penonton atau bahkan terpinggirkan dalam proyek besar ini. Anggaran 22 Milyar per titik kampung nelayan/budidaya merupakan anggaran yang tidak sedikit, ini uang nelayan juga dari hasil setor PNBP yang sudah diterima oleh negara” lanjut Riyono yang juga Ketum DPP Aliansi Aliansi Nelayan Indonesia ini.
Nelayan sejahtera adalah nelayan yang keluarganya minimal ada yang bisa kuliah sampai menjadi sarjana. Perubahan ekonomi memang bisa diawali dengan pendidikan, hampir 90% nelayan hanya lulusan SD. Kondisi yang sangat miris untuk memacu kesejahteraan nelayan.
“Jika nelayan sejahtera, maka negara juga akan semakin maju dan sejahtera. Nelayan adalah produsen protein dunia, 90% penghasil protein adalah nelayan dan petani. Kampung nelayan hadiah untuk menjaga spirit nelayan agar tetap berjuang hasilkan kedaulatan pangan dan ikan,” tutup Riyono