
Semarang (02/06) — Pancasila sebagai nilai, norma dan landasan berbangsa semakin kokoh dalam tempaan zaman dan waktu. Lima nilai yang terkandung didalamnya harus meresap dan nampak di kehidupan rakyat Indonesia.
“Pancasila secara nilai dan keyakinan berbangsa harus betul – betul lahir kembali dalam denyut kehidupan rakyat kita, harus semakin dekat dan dekat dengan problem kehidupan bangsa,” papar Riyono Caping Aleg DPR PKS dapil 7 jatim.
Problem saat ini bagi Pancasila adalah semakin lunturnya makna dan pemahaman generasi muda di seluruh pelosok negeri. Anak – anak SMP dan SMA kadang tidak hafal urutan Pancasila, seolah Pancasila sesuatu yang aneh dan bukan milik mereka.
Anak – anak di desa dan kota mungkin lebih hafal lagu modern dan joget tiktok dibanding Pancasila. Kondisi yang harus diwaspadai oleh para elite negeri untuk tetap menjaga Pancasila tetap membumi di hati rakyat Indonesia.
“Pancasila mencakup nilai Ketuhanan, Kemanusian, Kebangsaan dan Keadilan untuk wujudkan cita – cita nasional lahirnya kesejahteraan dengan prinsip gotong royong harus terus diberikan teladan oleh pemimpin negeri ini,” tambah Riyono.
Memaknai Pancasila akan melahirkan desa dan kota yang rakyatnya sejahtera. Harus ada upaya serius dari pusat untuk tetap menjaga nilai Pancasila mulai dari desa sampai istana tetap menggema.
“Seiring dengan fokus Asta Cita Presiden Prabowo yang dimulai dengan membangun ekonomi desa maka sudah saatnya alokasi dana desa untuk melakukan pendidikan Pancasila dari Desa, kelihatannya biasa tetapi jika dilakukan bisa memiliki efek pemikiran dan pemahaman Pancasila yang kuat dan beriman bagi semua pemeluk agama. Jika serentak dilaksanakan akan melahirkan ekosistem Pancasila yang menjauhkan dari nilai yang menyimpang dari norma hukum dan agama,” tutup Riyono.