Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Masjid Al Aqsha dalam Bahaya, HNW: ‘Nakba’ akan Makin Jadi Malapetaka Bila Israel Bisa Robohkan Al-aqsha Diganti Solomon Temple

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (28/05) — Anggota Komisi VIII DPR sekaligus Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid mendukung dan memberikan apresiasinya kepada elemen masyarakat Indonesia yang terus berpegang teguh dengan Konstitusi membela kemerdekaan Palestina dan menolak penjajahan Israel.

Dalam hal ini Adara Relief International yang kembali bekerjasama dengan MPR menggelar sebuah acara diskusi bertajuk ‘From The Shadow Of Nakba: Breaking The Silence, End the Ongoing Genocide’, di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, (27/05/2025).

‘Nakba’ sendiri yang diperingati dalam Seminar ini adalah tragedi kemanusiaan atas warga Palestina, peristiwa yang terjadi awalnya pada 15 Mei 1948, berupa kejahatan, ‘pengusiran dan penjarahan Israel terhadap warga Palestina yang mengakibatkan 750 ribu warga Palestina dijajah, dirampas paksa dan diusir dari tanah air mereka.

Peristiwa tragis ini terus berlangsung pada tahun 1967 dan kini kembali terjadi di Gaza, dengan kondisi yang lebih memilukan lagi ; 2,4 juta warga Gaza kembali menjadi korban Nakba.

Tragedi ini sudah menjadi masalah Internasional ketika SU PBB membuat Resolusi pada tahun 2022 menjadikan hari Nakba tanggal 15 Mei sebagai hari yang diperingati secara Internasional, dan pada tahun 2023 untuk pertamakalinya PBB memperingati hari Nakba, 15 Mei itu.

HNW menyebut bahwa ada rencana jahat zionis Israel untuk memberlakukan kembali Nakba di Gaza sebagaimana Nakba yang pernah mereka lakukan pada tahun 1948. Secara terbuka hal itu bahkan dinyatakan oleh anggota Knesset (Parlemen) Israel dari partainya Netanyahu yaitu Ariel Karrnel.

“Maka saya mengapresiasi dan mendukung kegiatan seminar memperingati Nakba ini, agar publik tidak melupakan, bahkan bisa terus saling mengingatkan serta mengupayakan kolaborasi dengan seluruh lembaga internasional seperti PBB, Liga Arab, OKI, Uni Eropa, ICC, ICJ, negara-negara di dunia beserta parlemennya, agar tragedi Nakba di Gaza bisa segera dihentikan dan tidak terjadi lagi,” ujarnya, dalam keterangannya kepada media massa nasional, usai seminar.

“Sudah berkali-kali saya sampaikan dan dalam berbagai kesempatan bahwa lembaga-lembaga internasional baik di Eropa seperti International Criminal Court (ICC), International Criminal Justice (ICJ), Parlemen Eropa, Uni Eropa, serta yang di luar Eropa spt Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) dan Liga Arab, Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan organisasi Parlemen internasional sepetto IPU dan PUIC (Persatuan Parlemen OKI) dan lainnya, di mana semuanya bersepakat satu kata menolak genosida yang dilakukan Israel terhadap Gaza dan agar segera dihentikan, menghendaki agar Israel segera meninggalkan negara jajahannya, mereka juga menghendaki agar Gaza dibangun kembali dan menolak proposal yang terkait relokasi warga Gaza keluar Palestina, serta mendukung Palestina merdeka,” terangnya.

HNW mengungkapkan, ternyata banyak pihak dan makin banyak negara yang mendukung kemerdekaaan Palestina seperti sekarang makin banyak dukungan itu datang dari negara-negara Eropa.

“Karenanya, seminar internasional ini menjadi bagian dari bentuk upaya untuk mengingatkan masyarakat dunia tentang permasalahan di Gaza yang makin menjadi korban dari genosida bahkan holocaust Israel, yang akan menjauhkan terrealisirnya kemerdekaan Palestina yang mereka dukung itu. Apalagi kejahatan mereka telah makin melebar yang sangat membahayakan eksistensi Masjid alAqsha, kiblat pertama Umat Islam, yang sejak 2016 diakui UNESCO sebagai cagar budaya dunia milik Umat Islam. Karena kemaren (17/05/2025) lebih dari 1400an zionis Israel bersama menteri pertahanan Israel dengan perlindungan penuh militer Israel telah ‘menyerbu’ masuk ke kawasan masjid alAqsha, bernyanyi dan melakukan peribadatan Yahudi di kawasan masjid al Aqsha juga mengibarkan bendera-bendera besar Israel, bahkan Netanyahu (PM Israel) dikabarkan berjalan di dalam terowongan yang dibangun zionis Israel di bawah kawasan masjid al Aqsha dengan dalih mencari

bukti keberadaan Solomon Temple sebagai pengganti Masjid al Aqsha.

“Ini harusnya ditolak keras oleh masyarakat intenasional khususnya umat Islam dan OKI yg alasan berdirinya merujuk pada pembakaran masjid alAqsha oleh zionis Israel. Sebab kalau hal seperti ini terus dibiarkan, maka nakbah akan terjadi dalam bentuk yang lebih mengerikan lagi, setelah pengusiran dan penjajahan, kini nakbah berlanjut dengan dirobohkannya masjid Al Aqsha, warisan dunia yang diakui UNESCO sebagai milik umat Islam, yang adalah kiblat pertama Umat Islam. Semoga umat manusia secara global menyadari dan segera beraksi agar ‘nakbah’ itu tidak akan terjadi, agar perdamaian bisa terjadi,” pungkas HNW.

Acara seminat tersebut berjalan lancar dan khidmat. Selain dihadiri ratusan anggota Adara, dam berbagai komunitas masyarakat pro Palestina menolak Genosida, juga dihadiri Dirut Adara Relief International Maryam Rachmayani, Ketua Majelis Permusyawaratan Anggota BSMI Prof. Basuki Supartono, Jurnalis Aljazeera English Youma El Sayed dan Maher Abuquta.