
Jakarta (28/05) — Dalam rangkaian kegiatan webinar Sosialisasi Merajut Nusantara yang diselenggarakan oleh Bakti Kementerian Komunikasi Digital, Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari Fraksi PKS Ahmad Heryawan, menyampaikan paparan penting mengenai urgensi literasi dan kecakapan digital sebagai bagian integral dari ketahanan nasional di era digital.
Oleh karena itu, transformasi digital yang inklusif harus disertai dengan peningkatan literasi digital di seluruh lapisan masyarakat.
“Literasi digital bukan hanya tentang bagaimana masyarakat mampu menggunakan perangkat, tetapi juga memahami etika digital, keamanan data, serta kemampuan berpikir kritis dalam menyikapi arus informasi yang begitu deras,” tegas Kang Aher dalam webinar bertema Literasi Digital dan Kecakapan Digital dihadapan masyarakat Kabupaten Bandung Barat, Dapilnya.
Lebih jauh, Anggota F-PKS DPR RI Periode 2024-2029 daerah pemilihan Jawa Barat 2 ini mengapresiasi inisiatif Bakti Komdigi dalam menyelenggarakan kegiatan Sosialisasi Merajut Nusantara, yang dinilai sebagai langkah strategis dalam membangun ekosistem digital yang sehat, produktif, dan berkeadaban serta menekankan pentingnya peran keluarga, pendidik, dan tokoh masyarakat dalam menanamkan nilai-nilai kebaikan dan tanggung jawab dalam penggunaan teknologi informasi.
“Indonesia sebagai negara yang memiliki masyarakat majemuk, literasi digital bisa menjadi alat perekat sekaligus benteng dari ancaman disinformasi dan ujaran kebencian serta penyebaran berita hoaks. Maka, kecakapan digital harus dibangun dengan semangat gotong royong dan nilai-nilai Pancasila.” Jelas Wakil Ketua Majelis Syuro PKS ini.
Terakhir, mantan Gubernur Jawa Barat dua periode ini memaparkan tips cakap bermedia digital yaitu verifikasi informasi dengan selalu periksa kebenaran informasi sebelum membagikannya, hindari tautan yang mencurigakan dan jangan terburu klik tautan dari sumber yang tidak dikenal, gunakan autentikasi dua faktor (2FA) dengan menambahkan lapisan keamanan ekstra pada akun, serta lindungi data pribadi dan jangan sembarangan membagikan informasi pribadi di media sosial, terakhir memberikan edukasi dan pengetahuan tentang literasi digital di lingkungan sekitar seperti kepada keluarga dan teman untuk menciptakan ekosistem digital yang sehat.
“Waspada, penipuan digital semakin canggih dan merugikan banyak pihak, menjadi cakap bermedia digital adalah tanggung jawab bersama, dengan meningkatkan literasi digital, kita dapat melindungi diri dan orang lain dari ancaman kejahatan di media digital,” demikian tutup Kang Aher mengakhiri pemaparannya.