
Jakarta (27/05) — Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Surahman Hidayat, menyampaikan kasus pembunuhan siswi madrasah ibtidaiyah di Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi Jawa Timur yang ditemukan tewas dan diduga dibunuh dan diperkosa ketika pulang sekolah, telah menimbulkan duka yang mendalam dan menyebabkan trauma bagi orang tua dan keluarga korban.
“Kasus pembunuhan siswi madrasah ibtidaiyah, CNA (7) yang diduga diperkosa dan dibunuh saat perjalanan pulang sekolah telah menyebabkan trauma yang begitu mendalam bagi orang tua dan keluarga korban,” ujar Surahman.
Keluarga korban sampai memilih mengungsi ke Kabupaten Jember dikarenakan duka yang mendalam dan selalu mengingat kenangan putri kecilnya di rumah mereka yang penuh kenangan. Duka keluarga semakin bertambah karena sampai saat ini kasus pembunuhan tersebut belum terungkap dan pelaku belum ditemukan dan diberikan hukuman yang setimpal.
“Keluarga korban sampai memilih mengungsi ke Kabupaten Jember dikarenakan duka dan trauma yang mereka alami. Keputusan mengungsi keluarga korban juga berdampak pada BN (12), kakak korban yang turut mengalami trauma dan harus meninggalkan sekolahnya di Banyuwangi,” kata Surahman.
Anggota legislatif yang juga pernah bertugas di Komisi VIII DPR RI ini mendorong pihak kepolisian, KemenPPA, LPSK, Pemerintah Daerah, atau pihak-pihak terkait lainnya untuk memberikan dukungan pemulihan trauma untuk keluarga korban CAN (7), anak yang telah menjadi korban dugaan pembunuhan dan pemerkosaan di Banyuwangi, Jawa Timur.
“Pemulihan trauma bagi keluarga korban yang kehilangan anak akibat pembunuhan dan pemerkosaan merupakan proses yang sangat kompleks dan membutuhkan pendekatan yang holistik. Keluarga korban sangat membutuhkan dukungan sosial dan pendampingan psikologis agar dapat membantu mengelola emosi dan menghadapi trauma yang dialami,” imbuh Surahman.
Selain mendorong diselenggarakannya trauma healing bagi keluarga korban, Surahman juga mendorong Pemerintah Daerah setempat dan pihak-pihak terkait juga menggelar terapi trauma dan sosialisasi antisipasi bagi warga di lingkungan sosial tempat pembunuhan untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.
“Keamanan lingkungan di Desa Kalibarumanis, Kecamatan Kalibaru, Banyuwangi Jawa Timur juga perlu ditingkatkan oleh Pemerintah Daerah setempat, seperti pemasangan CCTV, patroli warga, dan sistem keamanan berbasis komunitas, apalagi sampai saat ini pelaku pembunuhan dan pemerkosaan korban CAN belum juga terungkap,” tutup Surahman.