
Jakarta (22/05) — Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi PKS, Al Muzzammil Yusuf, menekankan pentingnya pendekatan sosiologis dan historis dalam proses naturalisasi pemain sepak bola nasional yang diusulkan oleh PSSI.
Hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja Komisi XIII DPR RI bersama Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum (Dirjen AHU) Kementerian Hukum dan HAM, pada Rabu, (21/05/2025).
“Saya mengingatkan bahwa dalam proses naturalisasi, jangan hanya menampilkan sosok pemain yang umumnya berpostur dan berparas khas Eropa. Penting untuk juga menampilkan narasi dan visual yang menunjukkan kedekatan darah dan budaya mereka dengan bangsa Indonesia,” ujar Al Muzzammil.
Ia menyarankan agar setiap ekspose publik tentang pemain naturalisasi turut memuat informasi dan dokumentasi tentang keluarga mereka—terutama orang tua atau kakek-nenek yang berasal dari Indonesia.
“Ini penting agar publik merasa lebih dekat, lebih menerima, dan lebih bangga bahwa pemain tersebut memang memiliki akar dan ikatan darah dengan bangsa ini. Naturalisasi bukan semata persoalan legalitas kewarganegaraan, tetapi juga persoalan identitas dan rasa kebangsaan,” lanjutnya.
Menurut Al Muzzammil, pendekatan ini akan memperkuat legitimasi sosial para pemain naturalisasi di mata publik, serta menumbuhkan semangat nasionalisme dan kebanggaan terhadap Timnas Indonesia.