
Jakarta (20/05) — Anggota Komisi II DPR RI Fraksi PKS, Rahmat Saleh, menyoroti pentingnya Rapat Paripurna DPR RI yang digelar hari ini, Selasa (20/5), sebagai langkah awal dimulainya pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026.
Hal tersebut ia sampaikan dalam sesi PKS Legislative Report yang berlangsung di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan.
“Alhamdulillah, hari ini adalah rapat paripurna kita sebagai pintu masuk untuk mulainya tahapan proses untuk anggaran RAPBN tahun 2026,” ujar Rahmat.
Ia menjelaskan bahwa pada kesempatan ini, DPR akan mendengarkan penjelasan dari pemerintah terkait kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal yang akan menjadi dasar penyusunan RAPBN 2026.
Menurutnya, hal ini sangat krusial mengingat tahun 2026 merupakan tahun kedua pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Tentu banyak hal, tantangan yang menjadi permasalahan dalam kondisi ekonomi yang sekarang tak menentu secara global,” jelasnya.
Rahmat juga menekankan pentingnya pemetaan fiskal untuk mendukung program-program unggulan pemerintah seperti Koperasi Merah Putih dan makanan bergizi gratis.
Ia menilai bahwa keberhasilan program tersebut akan sangat bergantung pada arah dan kekuatan kebijakan fiskal yang ditetapkan oleh pemerintah sejak awal.
“Maka penting kita tahu terkait dengan pokok-pokok kebijakan fiskal yang menjadi perhatian Presiden Pak Prabowo pada hari ini,” ungkap Rahmat.
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa hasil dari paparan pemerintah akan menjadi dasar penting bagi Badan Anggaran (Banggar) DPR dalam pembahasan anggaran ke depan.
“Dan tentu ini akan menjadi bagian penting bagi kita untuk pembahasan Banggar ke depan,” pungkasnya.