Jakarta (20/5) — Anggota DPR RI Komisi IX dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Achmad Ru’yat, menyoroti kasus keracunan makanan yang terjadi di Kota Bogor.

Hal ini disampaikan dalam sesi PKS Legislative Report yang digelar di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Selasa (20/05).

Ia menyampaikan keprihatinannya terhadap insiden keracunan yang menimpa siswa di Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sekolah Bina Insani.

“Kami melakukan evaluasi atas terjadinya keracunan di SPPG Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi Sekolah Bina Insani Kota Bogor,” ungkap Achmad Ru’yat.

Ia menegaskan bahwa program makanan bergizi gratis harus dijalankan dengan mengedepankan standar higienitas dan kelayakan gizi. Untuk itu, pihaknya telah mengingatkan dua lembaga terkait, yakni Badan Gizi Nasional dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), agar melakukan pengawasan secara ketat.

“Kami sudah mengingatkan kepada Badan Gizi Nasional dan kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan, agar dipastikan makanan bergizi gratis tersedia secara higienis dan mengikuti standar operasi pelayanan,” tegasnya.

Achmad Ru’yat berharap kejadian serupa tidak kembali terjadi demi menjamin keselamatan serta kualitas asupan gizi bagi para pelajar penerima manfaat program tersebut.

“Mudah-mudahan peristiwa keracunan makanan-makanan bergizi tidak terulang kembali,” tutupnya.

Program makanan bergizi gratis merupakan salah satu inisiatif penting untuk menunjang kesehatan generasi muda.

“Namun, pengawasan yang ketat dan penerapan standar yang jelas mutlak diperlukan agar program tersebut benar-benar memberikan manfaat optimal tanpa menimbulkan risiko baru,” tutup Ru’yat.