Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Diskusi Empat Pilar Kebangsaan, Reni Astuti Apresiasi Pelaku UMKM sebagai Pahlawan Ekonomi

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Surabaya (18/05) — Anggota MPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dapil Jawa Timur 1 (Surabaya–Sidoarjo), Reni Astuti, S.Si., M.PSDM., memberikan apresiasi tinggi terhadap komitmen para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam memajukan perekonomian Indonesia.

Ia juga menekankan pentingnya penguatan pemahaman dan implementasi Empat Pilar MPR RI di kalangan pelaku UMKM sebagai bagian dari pembangunan karakter kebangsaan yang tangguh dan berdaya saing.

“Sosialisai Empat Pilar ini sangat penting untuk bapak ibu pelaku UMKM. Karena ini akan menjadi penguat karakter kebangsaan kita.”, ujar Reni.

Dalam keterangannya, Reni menyebutkan bahwa UMKM adalah “Pahlawan Ekonomi Indonesia”, yang telah terbukti menjadi tulang punggung ekonomi nasional.

Berdasarkan laporan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, jumlah UMKM di Indonesia mencapai 66 juta unit pada tahun 2023, menunjukkan skala dan kontribusi besar sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

“UMKM bukan hanya sekadar pelaku ekonomi, tapi juga ujung tombak ketahanan ekonomi masyarakat. Pemahaman tentang Empat Pilar ini akan menjadi arah perjuangan dan nilai-nilai dasar dalam menjalankan usaha,” ujar Reni.

Empat Pilar MPR RI yang terdiri dari Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika, menurut Reni, merupakan fondasi kebangsaan yang tak hanya relevan dalam politik dan pemerintahan, tapi juga dalam sektor ekonomi, termasuk UMKM.

Politisi PKS ini menambahkan, pelaku UMKM yang memahami dan mengamalkan Empat Pilar Kebangsaan akan memiliki semangat juang, etika usaha, serta komitmen tinggi dalam membangun bangsa.

“Dengan menginternalisasi nilai-nilai Empat Pilar, para pelaku UMKM dapat lebih percaya diri dan terarah dalam mengembangkan usahanya, sekaligus berkontribusi aktif terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Reni mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk memberikan pendampingan konkret dan sesuai kebutuhan bagi UMKM, seperti pelatihan keterampilan, akses permodalan, digitalisasi, serta perluasan pasar.

“UMKM kita butuh dukungan nyata, bukan sekadar wacana. Pendampingan yang tepat sasaran akan memperkuat kapasitas mereka dalam menghadapi tantangan zaman dan dinamika ekonomi global,” imbuhnya.

Reni berharap sinergi antara pelaku UMKM, pemerintah, dan seluruh elemen bangsa dapat terus diperkuat dalam rangka mewujudkan cita-cita Indonesia yang mandiri, berdaulat, dan sejahtera menuju Indonesia Emas 2045.