
Jakarta (17/05) — Anggota DPR RI Komisi VII Fraksi PKS Dapil Maluku Utara, Izzuddin Al-Qassam Kasuba, mendorong optimalisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui penguatan kapasitas usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), penerapan sistem monitoring dan evaluasi terintegrasi, serta kolaborasi lintas pemangku kepentingan.
Menurut Al-Qassam Kasuba, langkah strategis ini akan memastikan ketersediaan menu lokal bergizi sekaligus mendorong perbaikan ekonomi masyarakat setempat.
Penguatan Kapasitas UMKM
Al-Qassam Kasuba menegaskan pentingnya pendampingan teknis bagi UMKM penyedia bahan baku dan makanan siap saji.
“Pelatihan kebersihan pangan, penyusunan standar harga pokok produksi, dan akses pembiayaan mikro harus diperluas,” ujarnya.
Dengan demikian, UMKM tidak hanya memenuhi persyaratan gizi, tetapi juga mampu memperbesar skala produksi untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat.
Guna menjamin akuntabilitas dan efektivitas program, Al-Qassam Kasuba mengusulkan pembangunan dashboard real-time yang mengintegrasikan data dari Dinas Kesehatan, Dinas Koperasi, serta lembaga pemantau independen.
“Melalui platform ini, penyaluran anggaran, mutu gizi, dan tingkat kepuasan penerima manfaat dapat dipantau secara simultan untuk perbaikan berkelanjutan,” ujarnya.
Kolaborasi Multi-Stakeholder
Al-Qassam Kasuba mengajak pemerintah pusat dan daerah, lembaga keagamaan, perguruan tinggi, hingga sektor swasta untuk bersama-sama menyusun dan menjalankan menu lokal bergizi.
“Komunitas masyarakat harus dilibatkan sejak perencanaan agar umpan balik langsung dapat meningkatkan kualitas layanan,” katanya.
Melalui pendekatan ini, imbuh Al-Qassam, inovasi menu seperti papeda ikan cakalang dan sayur keladi dapat diadopsi lebih luas.
Untuk memperluas cakupan program hingga ke wilayah paling tertinggal, legislator asal Maluku Utara itu merekomendasikan sinergi antara APBN, dana desa, APBD, dan alokasi CSR perusahaan.
“Skema co-funding tersebut diharapkan tidak hanya menambah kapasitas anggaran, tetapi juga meningkatkan rasa kepemilikan masyarakat terhadap keberhasilan program MBG,” tutup Al-Qassam.