Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Tingkatkan Kesejahteraan Guru, Hendry Munief Dorong JSIT Kembangkan Konsep Teacher Preneur

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Pekanbaru (15/05) — Tingkat kesejahteraan para guru masih jadi persoalan mendasar dalam dunia pendidikan kita. Hal itu juga dialami oleh jangan guru yang tergabung dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT).

Hal itu terungkap saat silaturahmi pengurus JSIT Riau dengan Anggota DPR RI Dapil Riau 1, Hendry Munief MBA pada Rabu (14/5/2025).

Dari JSIT dihadiri langsung oleh Ketua JSIT Riau Zumri, Bendahara JSIT Riau Harun As’ari, Kabid Mutu JSIT Riau Hartono, Kabid BPI JSIT Riau Khairullah dan Jumakri selaku Kabid Pramuka.

Saat itu pengurus JSIT menyampaikan aspirasi bahwa kesejahteraan guru belum sepenuhnya tercapai. Salah satu guru yang paling banyak dikeluhkan adalah para guru Quran yang sertifikasinya belum terfasilitasi oleh pemerintah.

“Guru-guru Qur’an ini selama ini diakomodir sebagai guru Pendidikan Agama Islam (PAI). Sementara guru PAI ini terbatas jumlahnya dan mapel yang diakomodir sebagai Guru PAU sangat banyak. Kita berharap bapak Hendry Munief dapat memfasilitasi ini ke pemerintah pusat agar guru Quran mendapat sertifikasi khusus.” terang Zumri selalu ketua JSIT Riau.

Menanggapi hal itu, Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Hendry Munief mengakui bahwa negara belum mampu mensejahterakan guru. Apalagi guru untuk mata pelajaran khusus seperti pelajar Quran dan sejenisnya. Dia menawarkan solusi agar guru dan sekolah harus lebih kreatif menggali potensi baru di luar kewajiban pemerintah.

“Kita menawarkan kepada para guru agar mengembangkan teacher preneur. Dimana para guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menggeluti profesi sebagai guru. Mereka tidak hanya fokus pada pengajaran di kelas, tetapi juga memiliki kemampuan untuk menciptakan produk, layanan, atau bisnis yang bermanfaat bagi siswa dan sekolah.” terang Hendry Munief.

Dari hasil diskusi tersebut JSIT dan Hendry Munief melihat peluang pada penerbitan dan karya bahan ajar bukan saja dalam bentuk tertulis tapi juga video, audio.

“Selama ini penerbitan dan karya bahan ajar cuma dalam bentuk tertulis yaitu buku. Kita melihat ada peluang penerbitan dan karya bahan ajar ini di video dan audio. Penerbitan dalam bentuk ebook dan video dan audio dalam bentuk aplikasi, konten media sosial, dan lainnya. Pasar produk ini tidak terbatas dan minim modal. Nanti saya juga mencoba melihat peluang ide ini dapat dikolaborasikan dengan mitra Komisi VII yaitu Badan Ekonomi Kreatif.” terang Hendry Munief.

Hendry Munief berharap agar para guru bisa nyaman mengajar sehingga tidak mencari pekerjaan dan usaha sampingan.