Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Anggota FPKS Surahman Minta Pelaku Pencabulan Modus Pengobatan Alternatif Spiritual di Bekasi Segera Ditangkap

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Jakarta (15/05) — Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Surahman Hidayat mengaku geram terhadap aksi bejat pelaku inisial M yang telah mencabuli puluhan perempuan dengan modus pengobatan alternatif spiritual di Pondok Melati, Bekasi.

“Saya mengutuk keras terhadap aksi pencabulan yang telah dilakukan pelaku M, apalagi aksi bejat tersebut dilakukan dengan ‘menjual’ agama sehingga dipercaya oleh masyarakat,” kecam Surahman.

Surahman mengatakan aksi bejat yang telah dilakukan oleh pelaku inisial M di Bekasi yang mengatasnamakan dirinya sebagai tokoh agama telah mencoreng citra positif tokoh agama dapat menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap tokoh agama.

“Saya minta Polri segera melacak dan menangkap pelaku yang saat ini tengah kabur melarikan diri,” ujar Surahman.

Surahman mengatakan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) harus memberikan perlindungan terhadap saksi dan korban, baik perlindungan fisik dengan menjaga kerahasiaan identitas saksi dan korban, pendampingan dalam proses hukum, bantuan hukum bagi saksi dan korban, serta rehabilitasi psikologis dan medis untuk pemulihan mental dan fisik korban.

“Semoga Polri dapat segera mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi para korban,” ungkap Anggota Komisi III DPR RI ini.

Surahman juga menghimbau agar masyarakat untuk lebih berhati-hati dan selektif memilih pengobatan alternatif mengingat begitu maraknya aksi pencabulan dengan modus pengobatan.

“Saya prihatin atas kejadian yang dialami oleh para korban. Masyarakat harus lebih berhati-hati dan selektif memilih pengobatan alternatif mengingat begitu maraknya aksi pencabulan dengan modus pengobatan, serta harus bersikap kritis terhadap penipuan berkedok pengobatan dan tindakan yang dilakukan selama proses pengobatan,” imbuh Surahman.