
Mataram (15/05) — Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Abdul Hadi menanggapi rencana Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal yang akan membangun kawasan Senggigi dan Kuta Lombok Tengah menjadi hub transportasi laut.
Abdul Hadi menilai gagasan Pemprov NTB tersebut sangat bagus dalam rangka pengembangan alat transportasi laut untuk masyarakat di provinsi kepulauan seperti NTB ini.
Namun demikian kata Abdul Hadi, program pembangunan hub di Senggigi dan Kuta membutuhkan penguatan dari sejumlah aspek, terutama dari Perda Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) dan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).
Artinya, imbuhnya, program infrastruktur publik tersebut harus disesuaikan atau menyesuaikan dengan regulasi perencanaan pembangunan dan tata ruang.
“Menurut saya itu gagasan yang bagus ya, khususnya untuk tranportasi atau angkutan orang. Namun demikian harus disesuaikan atau menyesuaikan dengan regulasi RPJPD dan RTRW kita di NTB,” kata Abdul Hadi kepada wartawan.
Menurut Anggota Fraksi PKS DPR RI ini, khusus di wilayah Senggigi saat ini sudah tersedia pelabuhan yang melayani penyeberangan kapal cepat dari Senggigi menuju Padangbai Bali, dan sebaliknya.
“Tinggal dilakukan perbaikan dan peningkatan sarana atau infrastruktur untuk mendukung fungsi pelabuhan sebagai hub. Sementara untuk di wilayah Kuta Lombok Tengah saat ini belum tersedia pelabuhan yang bisa dikembangkan menjadi hub port. Yang ada hanyalah Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Teluk Awang yang berlokasi di Desa Mertak, Kecamatan Pujut. Sehingga rencana pembangun hub transportasi laut di Kuta membutuhkan perencanaan yang matang dan komunikasi yang bagus dengan pemerintah pusat,” terang Anggota Komisi V DPR RI ini.
Menurut Hadi, untuk mematangkan rencana pembangunan infrastruktur berupa hub port tersebut, Pemda bisa menyampaikan usulan ke pemerintah pusat dengan harapan bisa mendapat dukungan dalam APBN 2026.
“Untuk sebuah usulan ke pusat, bisa kita sampaikan dalam pembahasan pendahuluan APBN 2026. Kita berharap kondisi keuangan kita kedepan bisa lebih baik,” ujar mantan pimpinan DPRD NTB ini.
Untuk diketahui, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal mengatakan, Senggigi dan Kuta perlu menjadi hub transportasi laut sebagai bagian dari upaya menjadikan NTB sebagai destinasi wisata berkelas dunia. Ini adalah salah satu dari tiga prioritas yang akan dijalankan selain pengentasan kemiskinan ekstrem, penguatan ketahanan pangan.
“Mudah-mudahan dalam sebulan dua bulan ini sudah turun izin untuk membuka jalur kapal cepat baru dari Bali ke Kuta dan ke Senggigi. Sehingga Kuta dan Senggigi akan menjadi hub. Orang yang mau pergi ke Bali bisa lewat Senggigi dan Kuta, pergi ke Labuan Bajo, pergi ke Teluk Saleh, Teluk Bima, Pantai Pink dan lainnya,” kata Lalu Muhamad Iqbal pekan kemarin.
Di dalam konsep hub transportasi laut ini terdapat pula moda transportasi seaplane atau pesawat amfibi yang dapat lepas landas dan mendarat di atas air.
Kata Iqbal, Kementerian Perhubungan dan Pemprov NTB dilibatkan oleh Kementerian Keuangan untuk memberikan masukan dalam penyusunan regulasi baru seaplane.
Pentingnya transportasi berbasis seaplane lantaran NTB adalah provinsi kepulauan yang membutuhkan alternatif alat transportasi.
Sebagai langkah awal Pemprov NTB melalui Dinas Perhubungan telah mengurus izin operasional kapal cepat rute Bali – Senggigi dan Bali – Kuta.