Logo Fraksi PKS

Website Resmi
Fraksi Partai Keadilan Sejahtera

Fraksi PKS Kreatif, Atraktif, Substantif

Politisi PKS Riyono ‘Caping’: RUU Pangan bisa Lahirkan ‘Bank Pangan’ Berbasis Keluarga

 

Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Semarang (14/05) — Pembahasan soal Pangan memang sangat strategis, peran pangan sebagai gizi begitu penting untuk melahirkan generasi yang cerdas dan produktif. Generasi yang tercukupi pangan bergizi akan memiliki daya saing dan kompetisi di masa depan.

“Pangan menjadi kunci lahirnya generasi emas 2045, jangan lagi ada defisit pangan bergizi di pelosok desa dan pegunungan karena alasan tidak bisa memproduksi atau harganya mahal,” kata Riyono Anggota Panja RUU Pangan Fraksi PKS

Food loss yang terjadi saat ini belum mampu di kelola dengan sistematis, banyak pusat perbelanjaan dan juga rumah makan yang membuang dan membiarkan sisa pangan tanpa dipergunakan sebaik- baiknya.

Padahal pakar – pakar Pangan sudah merekomendasikan untuk bisa diolah menjadi berbagai produk seperti campuran pakan ikan, ayam dan juga hewan ternak.

UU Pangan no 18 tahun 2012 memang sudah tidak mampu menjawab tantangan pangan hari ini. Empat belas tahun berubah kondisi eksternal, pangan menjadi rebutan global untuk kebutuhan dalam negeri.

Menurut Riyono bahwa pangan hilang yang bisa mencapai ratusan triliun harus di atasi dan carikan jalan keluar, negara maju seperti Jepang, Jerman, Italia sudah punya UU yang mengatur keberadaan pangan hilang ini, perlu kita adopsi agar keluarga mampu menjadi ‘Bank Pangan’ bagi lingkungannya.

Bank Pangan merupakan model modern dari Lumbung Pangan era dulu yang bersifat statis berfungsi sebagai buffer stok beras dan berbagai pangan mentah tahan lama seperti ketela dan jagung.

“Bank Pangan keluarga merupakan wujud kepedulian sosial keluarga dengan menjadikan pangan berlebih atau pangan sisa menjadi pangan bermanfaat bagi tetangga dan lingkungannya, bank pangan menjadi pertahanan pangan bagi lingkungan terkecil di masyarakat,” papar Riyono Caping Anggota Panja Pangan dapil 7 Jawa Timur.