Jakarta (13/05) — Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera dan Ketua Delegasi Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI untuk Palestina Syahrul Aidi Maazat menegaskan pentingnya langkah konkret dalam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina.
Hal ini mereka sampaikan usai menerima Leagues of Parliamentarians for Al-Quds (LP4Q) di sela Konferensi ke-19 Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) yang berlangsung di Gedung Nusantara, DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (12/05/2025).
Dalam pertemuan tersebut, dua poin penting menjadi fokus diskusi. Pertama, upaya merumuskan roadmap yang jelas menuju kemerdekaan Palestina dengan mendorong keterlibatan negara-negara besar dunia seperti Amerika Serikat, Cina, dan Rusia.
Kedua, penguatan struktur kelembagaan Leagues of Parliamentarians for Al-Quds di tingkat regional.
“Kita membahas bagaimana roadmap menuju kemerdekaan Palestina yang bisa mempengaruhi negara besar untuk turut serta, dan yang kedua adalah memperkuat struktur organisasi Parlemen Al-Quds di kawasan,” ujar Mardani.
Sementara itu, Syahrul Aidi Maazat menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan konferensi PUIC yang menurutnya telah menyerap berbagai catatan penting dari Indonesia ke dalam rekomendasi resmi forum.
Ia menilai dukungan Indonesia terhadap Palestina bukan hanya konsisten, tetapi semakin kuat di bawah pemerintahan saat ini.
“Alhamdulillah, catatan-catatan dari kami menjadi bagian dari rekomendasi konferensi ini. Indonesia harus terus memberikan dukungan konkret yang benar-benar dirasakan oleh rakyat Palestina. Ini menjadi amanat konstitusi yang tidak boleh diabaikan,” kata Syahrul.
Lebih lanjut, Syahrul juga mengapresiasi sikap tegas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang dinilainya sejalan dengan semangat parlemen dalam membela Palestina.
“Gerakan kita di parlemen sangat terasa sinkron dengan sikap pemerintah. Ini menjadi kemajuan besar, terutama bagi pejuang-pejuang Palestina di level legislatif,” tutur Politisi Fraksi PKS ini.
Keduanya sepakat bahwa perjuangan bagi kemerdekaan Palestina harus terus dilakukan tidak hanya melalui diplomasi simbolik, tetapi juga melalui langkah-langkah konkret dan terkoordinasi baik di dalam negeri maupun bersama komunitas internasional.